Sesampainya di mall Ratul segera memarkirkan mobilnya di sebelah mobil Pak Sandri, sebelum turun dari mobil Vios miliknya Ratul menyemprotkan minyak wangi yang cukup banyak ke tubuh dan pakaiannya, atau lebih tepatnya Ratul mandi minyak wangi karena dia menggunakan banyak sekali minyak wangi tersebut di sekujur tubuh dan pakaiannya bahkan Ratul menyemprotkan minyak wangi tersebut ke kaos kaki yang digunakannya.
Ke enam remaja tersebut yang masih menggunakan seragam sekolah jalan berpasangan, Riri jalan bersama gunawan sambil bergandengan tangan, Rara jalan bersama Aris, dan tangan aris merangkul pinggang Rara. Sementara itu Ahmad alias Ratul jalan bersama siska dan mereka hanya jalan berseblahan saja. Pak Sandri sendiri tadinya mau menunggu mereka di dalam mobil tapi riri segera melarangnya, lalu Riri meminta pak sandri memilih menunggu di tempat makan yang bisa merokok atau pulang dulu kerumah dan nanti baru menjemput mereka ketika mereka akan pulang. Akhirnya pak Sandri memilih menunggu Riri dan Rara di sebuah tempat makan yang menyediakan Smoking Room, Rara lalu memberikan uang sebesar 500 ribu untuk pak sandri menunggu dan memesan apa saja selama menunggu mereka.
Ketika Riri dan Rara hendak berpisah dengan Pak Sandri, Riri membalikan badannya ke arah Pak Sandri dan berkata “ok hati-hati ya.” Sambil menirukan logat bicara gunawan kepada desi.
Gunawan : “....”
“loh ga kebalik ya non?” tanya Pak Sandri
“cuekin aja Pak, si Riri lagi eror semenjak ketemu saingan alaminya tadi di gerbang sekolah.” Jawab Rara sambil tersenyum.
Pak sandri hanya manggut-manggut dan tersenyum penuh arti, ke enam remaja itu melanjutkan langkah mereka menuju bioskop XXI yang ada di mall. Awalnya ketiga remaja Putri ingin menonton film Horor yang sedang hit, tetapi gunawan dan aris menolaknya dengan alasan takut melihat setan yang ada di film horor indonesia.
“loh kalian penakut banget sih jadi cowo, masa iya kalian takut sama setan yang ada di Film. Ndak boleh takut sama makhluk ciptaan allah guys, kita hanya boleh takut sama allah saja loh.” Ucap Ratul menasehati Gunawan dan Aris dengan logat jawanya yang khas.
“bukan takut karena wajahnya yang serem atau efek musiknya yang ngeselin tul, kita berdua takut nonton film horor indonesia, karena kita berdua takut ngeliat setang yang punya belahan dada dan paha putih mulus dari pemeran wanita yang ada di film horor indonesia. Karena film horor indonesia ga pantes disebut film horor karena ceritanya aneh, efeknya menggunakan efek murahan yang bikin sakit mata dan film horor indonesia lebih sering mengexploitasi belahan dada serta tubuh pemeran wanita. Sebenernya film horor indonesia lebih pantes disebut sebagai film kentang, karena bikin yang nonton film jadi kena tanggung.” Oceh Aris
“ooh ngono toh, yo wes iki kita nonton apa jadinya.” Tanya Ratul.
“nonton film kungfu hustle aja, kayaknya seru tuh, judulnya aja kungfu pasti ada silat-silatnya gitu kan dan jauh dari belahan dada wanita.” Jawab Gunawan
“aku sih ok aja, gimana dengan kamu siska?” tanya Ratul
“aku ikut sama kak Riri dan kak Rara aja.” Jawab Siska
“loh piye toh.” Ucap Ratul.
“ya udah ayo aja kita berdua mah, boleh juga nonton kungfu-kungfuan.” Jawab Rara.
Setelah itu Ratul memesan tiket untuk enam orang dan membayarnya dengan menggunakan kartu debit.
“guys, ini saya udah beli tiket untuk enam orang guys tapi masalahnya filmnya baru mulai jam 3.30 sore, sedangkan sekarang baru jam 02.00 dan tadi kita udah makan bareng pak Sandri. Jadi sekarang kita kemana dulu guys.” Tanya Ratul
“Shopping” jawab Rara, Riri dan Siska kompak
“modar aku.” Ucap Ratul menepuk jidatnya.
“tenang tul, kita berempat ga pake uang lu kok. Tapi masa iya lu ga mau beliin siska sesuatu sih.” Ucap Riri kepada Ratu.
“oh aman itu mah, ok lets go guys.” Jawab ratul
Selanjut mulailah ketiga perempuan tersebut berburu belanjaan yang mereka suka. Toko pertama yang datangi oleh rombongan Riri adalah toko Parfum yang berada di lantai 3. Riri menanyakan kepada pelayan toko parfum pria yang wanginya maskulin tapi baunya tidak menyengat, pelayan Toko menawarkan kepada Riri sebuah Produk bermerek Bvgari Aqva dan Bvlgari Extreme. Riri meminta Produk sampel yang tersedia. Setelah dia mencium wangi kedua Produk tersebut Riri langsung membeli kedua Produk tersebut. Lalu Riri memberikan kepada gunawan dan meminta gunawan untuk menggunakan Parfum merek Bvlgari extreme saat itu juga. Tanpa banyak bertanya Gunawan melakukan apa yang Riri minta.