Khodam Leluhur

Kakco
Chapter #53

BAB 53 KELUARGA

Tepat pada pukul 20.00 wib, Ratul mengantarkan Gunawan sampai di rumahnya, Ratul turun dan mengobrol sebentar dengan gunawan. Lalu setelah itu Ratul pamit pulang kepada Gunawan dan juga ibunya gunawan yang bernama Rahayu serta ayah gunawan yang bernama Andi.

Gunawan, berserta ibu dan juga Ayahnya melanjutkan aktivitas mereka dengan makan malam bersama. Ibu Rahayu memasak tempe bacam, sayur sop dan telur dadar. Mereka bertiga makan denga lauk pauk sederhana akan tetapi suasana hangat dan kekeluargaan sangat terpancar dari mereka bertiga.

Setelah mereka selesai makan malam, bu Rahayu membereskan bekas makanan mereka, sedangkan Andi ayah gunawan dan juga Gunawan duduk di teras. Pak Andi dan Gunawan menikmati Secangkir Kopi hitam dan sebatang Rokok. Ya Pak Andi telah mengizinkan Gunawan untuk merokok akan tetapi pak andi melarang gunawan dengan keras untuk meminum minuman berakkohol atau menggunakan obat-obatan terlarang.

“kamu setelah lulus SMU mau melanjutkan kemana nak? Apakah akan berkerja atau kuliah.?” Tanya Andi kepada Gunawan sambil menyeruput kopi hitamnya.

“Gunawan ada ke inginan untuk menindak lanjuti tawaran dari teman gunawan yang bernama Bob untuk berkerjasama dengan om Pieter dan Aris untuk mendirikan sebuah perusahaan yang menjadi penyalur tenaga satpam dan Body Guard.” Jawab Gunawan sambil menghisap rokoknya.

“papa mendukung keputusan kamu nak, tapi apa kamu tidak mempunyai niat kuliah di salah satu perguruan tinggi. Insya allah papa masih sanggup membiayai kamu nak.” Ucap Andi kepada anaknya.

“Papa, gunawan sangat bersyukur memiliki orang tua seperti papa dan mama yang sangat peduli kepada anaknya. Tapi gunawan sudah dewasa pah, sudah waktunya gunawan mencari penghasilan sendiri dan tidak menyusahkan papa dan mama lagi.” Jawab gunawan sambil meminum kopinya.

“insya allah kamu tidak menyusahkan papa dan mama nak, sudah kewajiban papa dan mama untuk memberikan pendidikan yang layak di ilmu agama dan menjamin pendidikan formal kamu nak. Papa tidak ingin kamu tuanya susah dan tidak bisa membahagiakan keluarga mu seperti papa.” Ucap andi dengan tatapan menerawang dan wajah yang terlihat sangat lelah.

“papa dan mama sudah cukup untuk memberikan bekal kepada gunawan, semua ilmu-ilmu agama yang papa ajarkan dan ilmu pengetahuan yang gunawan dapatkan di sekolah akan menjadi bekal yang cukup untuk gunawan, untuk membangun dan membentuk jalan yang akan gunawan pilih. Dan demi allah, gunawan sangat bahagia dan bangga memiliki orang tua seperti papa dan mama. Gunawan hanya meminta kepada papa dan mama untuk tidak pernah bosan mendoakan gunawan supaya tetap berjalan di jalan yang lurus dan menegakan keadilan dan melawan kebatilan. Tanpa doa papa dan mama gunawan tidak akan pernah sukses dalam setiap usaha yang akan gunawan jalankan, serta tanpa doa papa dan mama gunawan takut akan tersesat dalam kegelapan yang tak berujung. Doa dan didikan papa dan mama yang membuat gunawan mampu seperti saat ini.” Ucap gunawan sambil menatap wajah ayahnya yang mulai menua.

Lihat selengkapnya