Para panglima dan pasukan dari kerajaan Laut Hitam berhasil mengawal Sukma Gunawan kembali ke jasadnya. Ketika Sukma Gunawan telah menyatu dengan Jasadnya cahaya Putih yang berasal dari doa dan lantunan Ayat suci Al-Quran yang dipanjatkan khusus untuk gunawan menyelimuti Raga gunawan dan secara perlahan-lahan cahaya putih itu meresap dan masuk ke jasad gunawan. Ketika cahaya putih tersebut telah masuk dan diserap sepenuhnya oleh jasad gunawan, seketika itu juga mata gunawan terbuka dan dirinya terbangun.
#hari ke tiga puluh jam 01.00 pagi
“Tidaaaakkkk, embah Jun!” teriak Gunawan Histeris sambil terduduk di ranjang rumah sakit, tangan gunawan sebelah kanan seperti hendak menarik sesuatu di hadapannya.
Seluruh orang yang sedang berkumpul dan mengaji menghentikan Aktivitasnya dan melihat ke arah gunawan, termasuk Dr Josep yang sedang berbicara dengan mbah jun.
“kenapa cu, kenapa kamu teriak dan memanggil nama mbah.” Tanya Mbah jun yang dari tadi sudah duduk di samping gunawan dan menanti gunawan sadar.
“mbah jun...mbah jun baik-baik saja ?”tanya gunawan sambil menangis dan memeluk mbah Jun
“Mbah baik-baik saja, sudah cu jangan menangis. Lihat nih mbah mu baik-baik sajakan tidak kurang suatu apapun dan mbah mu ini masih bisa main catur sama kamu sepuluh ronde, hahaha.” Jawab mbah jun sambil menenangkan gunawan dan mengusap kepala cucunya.
Tentunya orang-orang yang berada di ruangan tersebut mengetahui mbah jun tidak baik-baik saja karena ketika mbah jun membuka matanya, mbah jun memuntahkan darah segar tepat 10 menit sebelum gunawan membuka matanya.
“alhamdulilah, mbah jun maafin gunawan, maafin gunawan mbah!” Isak gunawan sambil menangis dan memeluk erat tubuh mbah jun dan tak ingin melepaskan tubuh tua milik mbah Jun.
“sudah cu, sudah, kamu tidak memiliki salah apapun kepada mbah. Sekarang sebaiknya kamu istirahat dulu karena kamu sudah tidak sadarkan diri selama 30 hari. Kamu tidur ya cu, istirahatkan tubuh mu.” Ucap mbah jun melepaskan pelukannya dan mengusap air mata yang masih menetes dari kedua kelopak mata gunawan.
“iya mbah jun gunawan akan mengikuti arahan mbah jun. Tapi gunawan ga suka sama apa yang menempel di tubuh gunawan. Mana pake infus dan alat pendeteksi detak jantung, kaya orang sakit aja!” Ucap Gunawan sambil mencopot semua alat medis yang menempel di tubuhnya termasuk jarum infus dan alat bantu pernafasan yang telah menemani dirinya selama 30hari.
Dr Josep ingin melarang gunawan tetapi mbah jun mencolek tangan Dr Josep, Rahayu dan Andi yang ingin menghampiri gunawan juga di berikan isyarat oleh mbah jun untuk tidak menghampiri Gunawan. Gunawan hanya berbicara kepada mbah jun dan tidak berbicara kepada manusia yang lain termasuk ibu dan ayahnya. Setelah semua alat medis terlepas dari tubuhnya Gunawan langsung kembali terlelap dan tertidur.
“pak anak kami kenapa pak, kenapa gunawan hanya berbicara sama bapak dan seperti tidak melihat kami berdua.” Tanya Rahayu cemas.
“tenang nak, Gunawan masih syok karena sukmanya telah mengalami sesuatu yang sangat sulit sehingga dirinya merasa seperti masih berada di dimensi lain dan dia hanya melihat bapak saja. Tapi insya allah Gunawan akan baik-baik saja. Terima kasih untuk kalian semua yang selama ini telah membantu gunawan dan mendoakan kesembuhan cucu ku. Semoga allah membalas dan mencatat semua kebaikan kalian. Kita semua sebaiknya sekarang beristirahat karena sudah jam 01.00 pagi, Besok insya allah gunawan akan sadar dan pulih sepenuhnya.” Ucap mbah Jun.