Khodam Leluhur

Kakco
Chapter #65

BAB 65 : MENENGOK MBAH JUN

Satu hari setelah gunawa Sadar dari komanya, Gunawan melanjutkan aktivitas sekolah seperti biasa. Dirinya mengejar ketertinggalan pelajaran selama satu bulan dengan cara meminjam catatan miliki riri.

Gunawan sangat focus ketika berada di kelas, dirinya mampu menjawab contoh soal yang diberikan dari setiap guru dari masing-masing mata pelajaran. Semua orang hampir melupakan bahwa gunawan dan aris bisa masuk dan bersekolah di sekolah ini melalui jalur prestasi, karena sebelumnya gunawan dan aris selalu di sibukan dengan urusan Ghaib, membuat diri Gunawan dan Aris tidak fokus ketika di smester satu dan tidak mendapatkan Ranking.

Awalnya gunawan berfikir ingin Fokus untuk mengasah bakat dan kemampuannya di dunia haib, yang nantinya akan dia gunakan untuk menolong sesama manusia dan mahkluk ciptaan Allah. Selama ini Gunawan tidak pernah mengecap kekalahan jika bertarung baik dengan bangsa jin ataupun dengan dukun, sampai hampir saja merubah perangai diri gunawan. Sampai pada saat dirinya bertemu dengan iblis yang bernama Yakjud, gunawan dikalahkan secara telak. Kekalahan gunawan melawan Yakjud mengembalikan dirinya ke sifat aslinya

Fokus jangka pendek gunawan adalah lulus dengan nilai terbaik dari sekolahannya dan dia bertekad, dirinya tidak akan kalah dari Riri. Gunawan juga mendapatkan hadia berupa Handphone dari Pieter, walaupun awalnya Gunawan menolak namun Pieter mengatakan dia tidak suka berbisnis dengan orang yang susah di hubungi. Dikarenakan Pieter, Gunawan, Aris dan Bob akan membuka dan mendirikan satu usaha bersama. Akhirnya gunawan mau menerima handphone pemberian Pieter tersebut.

Pada hari jumat, entah kenapa diri gunawan ingin sekali mengunjungi dan menginap di rumah Mbah Jun. Setelah pulang sekolah akhirnya Gunawan berkata kepada ibu dan bapaknya dia ingin menginap di rumah mbah jun. Ayah dan ibu gunawan setuju dengan usulan gunawan, memang sudah lama Rahayu tidak menginap di rumah bapaknya. Akhirnya pada hari sabtu pag gunawan bersama kedua orang tuannya berangkat kerumah mbah Jun.

“asalamualaikum” ucao gunawan ketika sampai di depan halaman rumah mbah Jun.

“walaikumsalam, eh ada Gunawan, Rahayu dan Andi. Sini masuk-masuk cu.” Jawab mbah Jun yang sedang duduk diteras sambil menikmati kopinya.

“bapak apa kabar? bagaimana keadaan Bapak?” tanya Rahayu, entah kenapa hatinya tiba sangat cemas begitu melihat Bapaknya.

“alhamdulilah Bapak sehat nak, tidak kurang satu apapun. Kamu dan keluarga bagaimana keadaannya.?” Mbah Jun bertanya balik kepada Rahayu.

“alhamdulilah Rahayu dan keluarga sehat. Bapak, Rahayu masuk dulu kedalam untuk menaruh pakaian. Rahayu juga bawa makanan kesukaan bapak dan mas Edi, pecak ikan mas!”

“woah, sudah lama sekali bapak tidak makan pecak ikan mas semenjak ibu mu sudah tidak ada. Ayo sana kamu dan andi istirahat dulu, biar bapak berbincang-bincang dengan cucu bapak. Loh kemana gunawan?” Mba jun bangun dari tempat duduknya dan hendak mencari Gunawan.

Sebelum mbah jun beranjak dari tempatnya, gunawan keluar dari dalam rumah mbah jun sambil membawa satu gelas kopi hitam, “loh, Mbah Jun mau kemana kok bangun dari tempat duduk padahal gunawan sengaja bikin kopi, supaya bisa ngopi bareng dengan mbah jun sambil main catur.”

Lihat selengkapnya