Khodam Leluhur

Kakco
Chapter #67

BAB 67 : TEKAD MBAH JUN

Gunawan melihat semua kejadian tersebut dan hanya terdiam tidak memberikan respon apapun, Mbah Jun yang melihat kejadian tersebut tersenyum tipis melihat respons yang diberikan oleh gunawan. Mbah Jun berdiri dan mendekat ke arah Ranjang Pak Suroto, “keluar kau Iblis kecil, bukan Fitranya dirimu ada didalam tubuh manusia.”

Makhluk hitam tersebut tersenyum mengejek ke arah Mbah Jun, “Kakek Tua, apa yang hendak kau lakukan dengan tubuh jompo mu hah? Apakah aku harus membuat penyakit mu semakin parah supaya dirimu sadar kau bukanlah lawan ku?” makhluk hitam tersebut tertawa terkekeh menatap kearah Mbah Jun.

Dirga dan satu sosok jin yang berpakaian seperti pangeran, berdiri di depan Mbah Jun lalu menyerang makhluk hitam tersebut. dengan satu kibasan tangan dari makhluk hitam tersebut kedua Khodam pendamping Mbah Jun jatuh terkapar dan tidak sadarkan diri.

Mbah Jun berdiri di samping ranjang membacakan ayat Qursi, belum selesai Mbah Jun menyelesaikan membaca ayat qursi, Mbah Jun terbatuk-batuk dan mengeluarkan darah. Makhluk hitam tersebut memukul dada Mbah Jun, tepat sebelum tangan Makhluk hitam tersebut menyentuh dada Mbah Jun, Warok irwan sudah berdiri didepan Mbah Jun dan menangkap tangan Makhluk hitam tersebut.

“makhluk Laknat, berani sekali kau ingin melukai Kakek dari Pangeran Gempar Bumi.” Warok Irwan menatap mata Makhluk Hitam sambil memegang erat tangan Makhluk tersebut. tangan Makhluk hitam yang di Pegang oleh Makhluk Irwan mengeluarkan asap tipis. dan Ekspresi sombong dari Makhluk hitam tersebut seketika berubah, Makhluk hitam tersebut sangat ketakutan ketika matanya melihat ke arah warok irwan.

“Kau...Kauu, apa yang Kau Lakukan? Aku tidak menyerang tuan mu dam Tuan mu juga tidak memberikan Perintah untuk menyerang ku, kenapa kau keluar dari cincin itu dan menghalangi ku?” makhluk tersebut berkata dengan terbata-bata dan wajahnya sangat ketakutan ketika tangannya di pegang oleh warok irwan.

Mbah Jun masih terbatuk-batuk dan mengeluarkan darah dari mulutnya, batuk mbah Jun semakin intents dan membuat tubuh mbah jun menjauh dari ranjang tempat Suroto terbaring. Mbah Jun hampir terjatuh dengan Posisi terduduk jika gunawan tidak segera menangkap tubuhnya Mbah Jun.

Gunawan ingin membawa Mbah Jun kembali kerumahnya, tapi mbah Jun yang masih terbatuk-batuk menarik baju yang gunawan kenakan. Gunawan yang sadar mbah jun menarik bajunya segera memperhatikan mbah jun. Ketika tatapan mata kedua bertemu, sambil terbatuk dengan posisi terduduk tangan mbah jun yang tadi menarik baju gunawan menunjuk ke arah tubuh pak suroto.

Gunawan memperhatian arah tangan mbah jun, Gunawan menatap nanar kearah Makhluk hitam yang berada di atas perut Pak Suroto. Makhluk kecil tersebut menjadi ketakutan ketika dirinya di tatap oleh Gunawan, dia mencoba untuk masuk kembali kedalam perut pak Suroto, akan tetapi di tahan oleh Warok Irwan.

Gunawan menatap wajah yang penuh keriput dan mata tua Mbah Jun, Mbah Jun masih terbatuk dan batuknya semakin kencang dan banyak darah yang keluar dari mulut mbah jun. “Cu, uhuk..uhuk,ing..ingat cu, sesama muslim itu bersaudara...uhuk..uhuk, kita..uhuk, kita wajib tolong menolong dalam ke..uhuk...kebaikan!”selesai berkata seperti itu Mbah Jun tidak sadarkan diri karena sudah tidak mampu dan kuat menahan sakit akibat batuk yang melandanya.

Andi dan Edi kembalik berlari masuk kedalam ketika tidak mendengar suara batuk Mbah Jun, bau amis dan bau busuk yang sangat menyengat menusuk hidung Andi dan Edi. Gunawan meminta Papanya dan Om Edi untuk Membawa Mbah Jun keluar dari kamar tempat pak suroto sedang terbaring, setelah Mbah Jun telah dibawa keluar, gunawan berjalan ke arah ranjang Pak Suroto dan menatap tajam ke arah Makhluk yang berada di atas perut Pak Suroto.

“apa..apaa yang akan kau lakukan! jika kau mengeluarkan ku dengan paksa lelaki ini akan mati!” makhluk hitam tersebut ketakutan ketika gunawan mendekat kearahnya, semetara itu tangannya yang di pegang oleh Warok irwan masih tidak bisa di lepaskan.

 “Warok, angkat iblis Laknat itu dari Perut Pak Suroto, dan pastikan tidak ada sisa-sisa energi jahat di dalam tubuh Pak Suroto!” Gunawan menatap tajam kearah Makhluk hitam yang ada di atas perut pak Suroto, “dan aku tidak takut dengan ancaman mu!”

Lihat selengkapnya