Sepuluh Bulan berlalu semenjak Kiki dan Nyi Arum dipertemukan dan berkenalan dengan cara perkenalan yang sangat Absurd, Kiki yang awalnya merasa takut dengan sosok Nyi Arum kini menjadi sangat Akrab dan menggap Nyi Arum sebagai Peganti sosok Ibu bagi dirinya, karena Kiki sendiri tidak pernah mendapatkan kasih sayang yang tulus dari seorang ibu.
Karena ketika dirinya terlahir kedunia, ibunya meninggal dalam proses melahirkan dirinya kedunia. Kiki dirawat dan dibesarkan oleh ayahnya sampai kiki berusia empat tahun, ayahnya menikah lagi dengan seorang gadis muda. Dan gadis tersebut memperlakukan kiki dengan sadis ketika ayahnya tidak ada di rumah.
Kiki yang sudah tumbuh menjadi Gadis cantik dan pendiam, Ketika Kiki masuk ke salah satu perguruan tinggi yang ada di Bandung, dirinya menjadi haus akan perhatian dan kasih sayang serta cinta dari sesama manusia, sampai akhirnya Kiki terjerat dan terjebak oleh ilmu sastra merayu yang dikeluarkan oleh Buaya darat yang bernama Elviandi.
“ternyata, menjalin asmara tak sekedar bahasa agar terasa mesra! Ternyata, didalam bercinta aplikasi teori lebih dari logika.!” Gumam kiki dalam hatinya yang menyesali pilihannya dulu.
Kiki jadi berandai-andai, “andai diri ku dulu tak harus ada dekat diri mu, andai diriku ini tak harus tau apa mau mu, dan segala yang kuberi tak pernah berarti! berat terasa habiskan darah ku!” kiki sangat depresi dan terpukul, ingin rasanya dia menangis...Tertawa...dan berharap jadi Gila!
Semua itu dikarenakan Kiki terjerat ilmu Sastra merayu yang dikeluarkan oleh Elviandi setiap kali bertemu dengannya, dan semua jurus dan ilmu Sastra merayu itu dikeluarkan hanya dengan satu tujuan yaitu bercocok tanam.
Tanpa disadari oleh Kiki kebencian dan kekecewaan yang kiki derita atas perbuatan Elviandi melahirkan Bayi Bajang.
Ketika Kiki sedang memberikan Asi kepada anaknya tiba-tiba Kiki merasakan ada sesuatu yang menarik dan menyedot gunung kembar sebelah kanan miliknya yang tidak sedang beroperasi memberikan Asi kepada Bayinya.
Nyi Arum yang menyadari kehadiran Makhluk Astral di wilayahnya segera menghampiri Kiki yang tidak sadar ada Bayi Bajang menghisap dan meminum Asi darinya. Nyi Arum menarik paksa Bayi Bajang tersebut dari tubuh Kiki.
Bayi Bajang tersebut menyerang Nyi Arum, dan terjadi perkelahian antara dua makhluk Astral tersebut. kedua jin itu bertarung dengan sangat hebat dan keduanya tampak seimbang dari segi kekuatan dan kedigjayaan.
Bayi Bajang yang berbentuk seperti Bayi Berusia 1 tahun itu akan terlihat sangat menggemaskan jika tidak memiliki gigi bertaring, kuku yang runcing dan tubuh berwarna merah darah. Kedua bola mata Bayi Bajang itu berwarna Hitam semua tidak seperti bayi pada umumnya.