Blurb
Kalau kepala sedang sakit, itu artinya kita harus bersyukur, Mas.
Kok, malah disuruh bersyukur, piye, toh, Lul? keluh Mas Tarno.
Kalau sampean sakit kepala, itu tandanya Gusti Allah masih memberi anugerah besar kepada sampean, Mas, jawab Bahlul.
Anugerah?
Iya, sampean bisa sakit kepala karena Gusti Allah memberi kepala!
Hahaha .... Bahlul tertawa renyah.
Coba kalau sampean enggak punya kepala, pasti jadi enggak sakit kepala lagi, kan?
Itulah Bahrul Ulum (Bahlul), tokoh sentral dalam buku ini. Cara berpikirnya di luar mainstream. Setiap perkara yang dihadapinya seolah bukan masalah. Ia dapat memecahkannya dengan santai, tanpa kening berkerut. Hal yang rumit pun dipikirkannya dengan cara sederhana. Lewat tokoh Bahlul, kita diajak untuk melaksanakan ajaran Islam dengan cara luwes, fleksibel, dan elegan. Dan dengan gaya yang santai, disertai canda dan tawanya, seakan dia mengajak yang tengah berduka untuk sejenak melupakan masalahnya. Menghibur dan kaya hikmah.