Kiai Hologram

Bentang Pustaka
Chapter #2

1. Hulu Cinta - Rohmanirohim (Hulu Hilir Cinta)

Ada yang iseng menafsirkan bahwa bayi menangis ketika lahir karena menyesal mengetahui bapaknya, kok, itu. Ada perjanjian pribadi dengan Tuhan dalam hal rancangan hidup di dunia. Tetapi, tidak ada klausul bahwa sebelum menjadi bayi, manusia berhak memilih lahir dari bapak dan ibu yang mana.

Apalagi, memilih dilahirkan berkebangsaan apa dan ditaruh oleh Tuhan di negara mana. Sebelum menjadi bayi, manusia memiliki pengetahuan yang prima tentang muatan ruang dan waktu. Tetapi, ada pasal bahwa begitu dia lahir, Tuhan membuatnya lupa pada seluruh pengetahuan itu. Alhasil, tugas utama manusia lahir di dunia adalah meneliti.

Puncak penelitian setiap orang dirumuskan “man ‘arafa nafsahu faqad ‘arafa Robbahu”. Barangsiapa menemukan dan mengerti dirinya, maka dia menemukan dan mengerti Tuhan Pengasuhnya. Tentu saja itu dialektis dengan sebaliknya, “man ‘arafa Robbahu faqad ‘arafa nafsahu”.

Aku hidup bukan untuk memenuhi keinginanku. Bukan untuk melampiaskan nafsuku. Bukan untuk menggapai ambisi dan cita-citaku. Bukan untuk menempuh karier pribadiku. Bukan untuk memanjat kursi kekuasaan atas manusia lain. Bukan untuk mendaki puncak gunung sukses dan kekayaan. Aku hidup untuk memastikan penyatuan kembali diriku dengan Diri Sejati, mata air ada-ku.

Jangan hadapi dinamika getaran ini dengan pertanyaan linier dan statis-materialistis: Duluan mana, menemukan Tuhan atau diri? Waktu adalah gelembung-gelembung. Ruang bukan kekosongan yang terlihat dari titik pijak benda yang mandek. Penglihatan indra mata terhadap benda hanyalah di lingkup Ilmu Katon. Dan, barang katon adalah realitas paling luar dan paling menipu dari indahnya ketakterbatasan roh.

Untung Tuhan selalu sangat dermawan, santun, care, dan penuh kasih sayang. Itulah sebabnya, pada tahap awal saja Dia hadir sebagai “Ilah”, Maha Sesembahan, misalnya ketika manusia bersyahadat. Sesudah itu, Dia menyertai manusia sebagai “Rabb”, Maha Pengasuh, Maha Penyantun, Maha Mengayomi. Kemudian, default kehadiran-Nya adalah Rahman dan Rahim, Maha Pengasih dan Maha Penyayang.

Lihat selengkapnya