Malam sudah semakin larut, menyisakan hawa dingin yang menusuk bagi siapapaun yang bernyali untuk keluar malam ini. Bahkan bulan dan bintang dilangit juga tak berniat menampakkan wujudnya. Mereka ada, hanya saja tidak bisa dilihat karena awan gelap yang menutupi langit, seluas mata memandang. Sepertinya akan ada hujan lebat yang turun di malam ini. Entahlah, itu hanya perkiraan semata.
Sunyi dan senyap, hanya terdengar beberapa suara binatang kecil yang biasa mengeluarkan suara kebanggaannya di malam hari, mulai bersahut-sahutan.
Kreekk
Kreekk
Kreekk
Tuk
Tuk
Gadis kecil yang tertidur nyenyak harus terbangun karena suara berisisk yang mulai mengganggu tidur indahnya. Matanya mengerjap pelan, gorden berwarna peach yang menghiasi jendela mulai bergerak mengikuti angin yang masuk dari arah luar, menyelip di antara ventilasi udara yang terbuka.
Langkah kaki kecilnya membawa gadis kecil itu ke arah jendelanya berada. Mengetuk perlahan jendela tembus pandang yang ada di depannya sambil menyunggingkan senyum simpul.
“Ternyata kamu ya, yang berisik dari tadi?” tatapannya menembus kaca ke arah luar, tepat di mana pohon yang ia tanam sudah tumbuh besar. Rantingnya yang tergerak karena angin, mengenai jendela kacanya, membuat bunyi-bunyian ribut yang menganggu tidurnya tadi.
Gadis kecil itu semakin melebarkan senyumannya, jari telunjuknya yang mungil kembali mengetuk ranting pohon walau secara tidak langsung.
“Kamu curang!” cibirnya kemudian. “Aku yang memanammu. Tapi kenapa kamu tumbuh lebih besar dariku? Hem?” tanyanya seolah-olah pohon itu bisa menjawab pertanyaan yang ia lontarkan.
“Lihat saja! Kalau kamu tumbuh semakin besar lagi, aku akan meminta mama memotongmu, tidak-tidak! Aku akan meminta papa yang punya tenaga kuat saja untuk memotongmu, hihihi, ” dia terkekeh pelan saat ranting pohon itu mulai bergerak lagi, seakan-akan tengah menanggapinya berbicara.
“Tidak perlu takut seperti itu! Aku hanya main-main tadi. Jadi-“
PRANKK
Mulutnya tiba-tiba mengatup dengan cepat saat mendengar suara benda yang terjatuh. Sedikit memberanikan diri gadis itu membuka pintu kamarnya dengan sangat perlahan, takut menimbulkan suara.