Keesokan paginya Rudi berangkat ke rumah sakit setelah menjelaskan apa yang terjadi ke istrinya malam harinya, Istri Rudi pun mendukung apa yang suaminya lakukan, Rudi tiba di sebuah Rumah Sakit Swasta dimana Ko Johan dirawat, ditemani Handri dan Cici Meilin yang dia kenal dulu sangat cantik sekarang sudah terlihat tua dan tampak kurus.
Rudi terpana melihat kondisi ko johan yang duduk lemah sembari tidur menahan sakit walaupun sudah puluhan tahun tidak bertemu wajah ko Johan dan Ci Meilin tidak nampak berubah jauh dengan ingatan yang Rudi masih ingat dimana dia terakhir bertemu dengan mereka semenjak kerusuhan 1998 besar itu terjadi mereka sekeluarga pindah demi keamanan mereka semenjak itu keduanya tidak tau kabarnya lagi, Rudi yang ditemani oleh Handri terlihat sangat sedih karena mereka berpisah.
"Siapa itu Han?" tanya mamanya ci meilin sambil melihat kearah handri.
"Mama lupa sama Ka Rudi," jawab Johan.
"Rudi anaknya pak Suryadi karyawan kita yang menyelamatkan nyawa Papamu dulu," ucap mamanya ci meilin terkejut.
"Iya Ma itu Ka Rudi yang dulu sering main ke pabrik kita, Mama ingatkan sewaktu handri masih smp mama kan sering menegur kami makan es krim," jawab Handri.
"Ya Ampun Rudi benarkah ini kamu cici sudah tidak bisa lagi mengingat wajahmu sudah lama sekali kita tidak bertemu," ungkap ci meilin.
"Tidak apa-apa ci sudah mau dua puluh lima tahun kita tidak bertemu lagi, maaf baru sekarang bisa bertemu dengan keluarga cici, Rudi juga mengalami masa sulit hingga sampai akhirnya Rudi sekarang ada disini untuk melihat keadaan cici juga koko sekeluarga," jelas Rudi.
"Makasih Rud, Kamu masih mengingat kami saja itu sudah lebih dari cukup, Cici senang akhirnya bisa bertemu kamu Rudi," sahut Cici Meilin.
"Aku kangen dengan keluarga kalian, Bagaimana kondisi Ko Johan?" tanya Rudi.
"Seperti yang kamu lihat Rud, Ko Johan masih tertidur, mungkin sebentar lagi dia akan bangun," jawab Cici Meilin.
"Kalau begitu Rudi akan menunggunya bangun Ci, Cici sendiri apa kabarnya?" tanya Rudi.
"Cici sendiri baik-baik saja, kamu sendiri bagaimana apa kabarmu? Sudah berapa anakmu Rud?" tanya balik Cici.
"Anak-anak saya ada dua ci laki-laki dan perempuan saat ini mereka sedang bersekolah SMA mereka berdua kembar, " jawab Rudi.
"Kembar Sudah besar anakmu Rud kapan-kapan ajaklah main kerumah Cici pengen melihat anak kembar cewek dan cowok," kata Ci Meilin.
"Iya Ci kapan-kapan kita akan main kerumah cici dan koko," ujar Rudi.
"Ma, Kak Rudi yang membeli bekas pabrik dan juga tanah kita, sesuai yang kita pernah bahas bersama dengan papa sebelum papa sakit, Kak Rudi setuju dengan harganya dan sudah membayarnya lunas makanya Handri bisa mensegerakan Operasi Papa, daripada kita berlama-lama di rumah sakit ini menunggu keputusan papa yang masih menolak untuk operasi, Baik Handri dan juga Kak Rudi tidak ingin papa berlama-lama menunda Operasi," jelas Handri.
"Benarkah itu Rud, Tapi koko itu orangnya takut dengan yang namanya operasi makanya kami agak sulit membujuknya," ungkap Ci Meilin kepada Rudi.
"Nanti kalau Ko Johan bangun biar saya yang berbicara ya Ci?" tanya Rudi.
"Baiklah Rud," jawab Ci Meilin sambil memandang wajah Rudi yang sudah lama dia tidak temui.
Setelah hampir satu jam menunggu Ko Johan akhirnya bangun dari tidurnya, setelah perawat dan juga ci meilin membersihkan tubuh ko johan, Rudi pun masuk ke kamar dimana ko johan sedang duduk sambil menahan sakitnya.
"Apa kabar Ko Johan, Ini saya Rudi," kata Rudi.
"Rudi anaknya Pak Suryadi, benarkah itu? sudah lama Rudi kamu kemana saja kamu selama ini? Koko pernah mendatangi rumah lamamu dulu tapi kalian sekeluarga sudah pindah," ucap Ko Johan.