Kilatan Api di Langit Biru

Hargo Trapsilo
Chapter #7

Bab 6 : Pernah hidup Susah

Bentrokan dan kerusuhan mulai terjadi hampir disetiap sudut Toko-toko, Pabrik-pabrik, dan Mall-mall mulai di serang massa yang tidak tau datang darimananya mereka sangat membenci apa yang dibangun oleh Kaum Etnis Tionghoa dan yang berhubungan dengan orang-orang Etnis Tionghoa, Para masyarakat yang anarkis itu ada yang menjarah, merampok, membakar, dan juga melakukan tindakan pelecehan, Rudi berusaha melindungi adiknya Maya sepanjang jalan hingga akhirnya setelah berjalan seharian lamanya disambut keluarga Bibi, Paman serta Anggi saudari sepupunya mereka melepas lelah setelah seharian berjalan dan menghindari kerumunan yang sudah tidak terkendali, Paman dan Bibinya melarang mereka untuk keluar rumah mereka dalam beberapa hari karena situasi yang sedang kacau disaat itu.

"Rudi dan juga Maya, Paman dan Bibi hanya mengingatkan kalian agar selalu berada disini jangan keluar sampai keadaan diluar sana mulai aman," ucap Pamannya.

"Baik Paman," sahut Rudi dan Maya sambil tetap bersama.

"Maya kamu tidur dengan Anggi ya?" perintah Bibinya.

"Rudi kamu tidur di sofa saja untuk sekarang ini kamar dirumah kami hanya ada dua," ucap Pamannya.

"Tidak masalah paman, bibi kami berterima kasih, sekali lagi paman dan bibi terimakasih sudah menerima kami dirumah ini," ucap Rudi.

"Mau gimana lagi Rud, Situasi diluar cukup berbahaya apalagi di malam hari tempat ini satu-satunya yang aman," ucap Pamannya.

"Iya Paman," jawab Rudi Singkat.

Mereka pun berada di rumah Anggi sepupunya namun karena kamar dirumah pamannya hanya dua oleh karena itu Rudi tidur di sofa sementara Maya dan Anggi tidur di kamar milik Anggi, Malam itu Maya sebelum istirahat masih ingin curhat dengan kakaknya Rudi dikepalanya masih terngiang-ngiang pengalaman mereka sepanjang jalan menuju ke rumah paman dan juga bibinya melihat tindakan para orang-orang yang sudah melebihi batasannya.

"Kak Rudi sungguh sangat mengerikan dengan yang terjadi di luar sana, kenapa jadi seperti ini sih kak?" tanya Maya.

"Kakak juga tidak tahu Maya situasi sekarang benar-benar sulit diprediksi, Ini akibat pemerintah dan mahasiswa yang sama-sama keras sampai terjadi insiden penembakan Mahasiswa yang membuat pecah bentrokan hingga sekarang tindakan kriminal marak terjadi, Kakak harap kamu tetap disini percayalah Ayah dan Ibu kita akan baik-baik saja disana," ucap Rudi menenangkan adiknya Maya.

"Iya Kak semoga Ayah dan Ibu baik-baik saja dirumah, Tapi kenapa coba kita harus terpisah seperti ini?" Tanya maya lagi sambil sedih.

"Itu sudah keputusan Ayah dan Ibu yang harus kita turuti, Sebaiknya kamu istirahat Maya malam ini biar besok kita pikirkan lagi bagaimana baiknya," jawab Rudi.

"Iya Kak," sahut Maya sambil menuju kamar milik Anggi dan beristirahat.

Keesokan paginya Rudi yang pada dasarnya tidak bisa diam selalu berpikir bagaimana agar caranya dia bisa mengetahui kabar ayah dan juga Ibunya, Sudah hampir dua hari Maya yang mendapati keluarganya terpisah begitu syok dengan kakaknya Rudi dia mencoba bertahan menumpang tinggal di rumah sepupunya yang lumayan jauh berharap ayah dan ibunya akan mengunjungi mereka disana, namun hingga sampai saat ini mereka menunggu tidak ada kabar satupun dari ayah maupun ibunya.

"Kak Rudi kapan kita bisa bertemu dengan ayah dan Ibu, Aku khawatir dengan keadaan mereka diluar sana kak, situasi saat ini semakin hari semakin kacau,"ucap Maya.

Lihat selengkapnya