Rudi tiba disebuah Rumah besar di kawasan Perumahan Palembang Indah Senja di palembang dan menekan bel rumah dimana muncul seorang wanita paruh baya dengan anak gadisnya sedang bermain di taman sambil membawakan makanan dia adalah Maya adiknya wanita berumur 41 tahun itu mendengar bahwa ada suara bel rumahnya.
"Kak Rudi, Masuk kak," sahut Maya sambil membuka pagarnya karena pembantu rumahnya sedang pergi pagi itu.
"Kamu sendirian Maya kemana pembantumu? Kok tidak ada di rumah," tanya Rudi.
"Pembantu lagi keluar kak ada urusan, mungkin sebentar lagi dia akan pulang," jelas Maya.
"Kalau ada apa-apa kabarin Kakak Maya," Pinta Rudi.
"Kakak lebay Maya kan sudah dewasa masih bisa menjaga diri sendiri lagian rumah kita kan tidak terlalu jauh kak," ucap Maya lagi.
"Iya sih tapi kan kalian perempuan semua di rumah ini, setidaknya ada laki-laki yang menjaga kalian, Kakak carikan penjaga keamanan ya untuk rumah kamu Maya," ucap Rudi lagi.
"Tidak usah Kak Rudi, Bagaimana ketemu Kak foto keluarga kita yang dulu Maya pernah berikan sebagai kado pernikahan Kakak," tanya Maya.
"Sudah untungnya Istri Kakak orangnya rapi dia menyimpan foto itu dengan sangat baik," jawab Rudi.
"Kakak sih sudah tua wajar saja sudah lupa kalau foto itu pernah Maya berikan tujuh belas tahun lebih yang lalu," ucap Maya lagi.
"Ngeledekin Kakak ya emang kakak sudah tua wajar kan mulai pikun," balas Rudi.
"Kakak darimana tadi?" tanya Maya kepada Rudi.
"Dari Rumah Sakit Maya," jawab Rudi.
"Kak Rudi Sakit," ucap Maya kaget.
"Bukan Kakak yang sakit tapi Ko Johan," kata Rudi.
"Ko Johan yang kakak ceritakan di telepon kemarin ya? Yang dulu pernah jadi Bos Ayah dulu ya kak yang anaknya bernama Handri," ucap Maya.
"Iya kamu masih ingat Ko Johan, Ci Meilin sama Handri kan?" tanya Rudi.
"Masih dong kak, Aku kan tidak sepikun kak Rudi," ledek Maya lagi.
"Masih saja ngeledekin kakak ya," protes Rudi.
"Apa kabar Ko Johan dan Keluarganya?" tanya Maya lagi.
"Operasi Ko Johan sudah berjalan lancar, Dia banyak bercerita tentang Ayah kita dulu Maya," jawab Rudi.
"Cerita apa saja Kak Maya Ingin denger ceritanya siapa tahu bisa dapat inspirasi untuk menulis buku baru," kata Maya kepada Rudi Kakaknya.
"Nanti Kakak ceritakan, Mana Laras Maya, Keponakan Cantik Paman itu dimana ya?" tanya Rudi.