Teruntuk simbah kakung dan simbah uti. Sepasang kekasih hebat yang pernah saya jumpai seumur hidup saya.
Matahari baru saja beranjak dari tempat tidurnya, baru saja ingin membuka jendela, tapi nampaknya rumah kecil di tengah sawah itu sudah lebih dulu ramai. Seolah tidak butuh dibangunkan. "Dimana nampannya Rinai?" Seorang permpuan dengan kulit cokelet bekas terbakar matahri itu berseru panik di sepanjang penjuru rumah.