Kilau yang Redup

Oleh: Nurullita Tursinawati

Blurb

Sebuah kisah nyata...

Hidup di sebuah rumah yang tak dialiri listrik selama lebih dari tiga tahun, bukanlah perkara mudah bagi Kilau Sukacita beserta empat kakak dan keenam adiknya. Saat itu awal tahun 2000-an, pada sebuah komplek perumahan kelas menengah di satu kota besar. Bukan di daerah terpencil yang jauh dari sumber pasokan listrik.

Menurunnya taraf hidup keluarga Kilau dimulai sejak satu persatu adik kecilnya dilahirkan, hingga mencapai klimaks saat sang ayah tak dapat lagi bekerja karena sakit. Jangankan membayar iuran listrik, bisa makan sehari satu kali pun jadi sebuah keuntungan yang harus disyukuri.

Kilau yang sedang beranjak remaja harus dihadapkan dengan rentetan tugas rumah tangga, mengurus adik, hingga mencari cara untuk mengisi perutnya sendiri. Jiwa remajanya semakin memberontak ketika tahu bahwa sang ibu kembali mengandung adik ketujuhnya di masa kegelapan rumah tanpa energi listrik.

Kilau jemu dengan kondisi rumahnya.
Maka lewat kesenangannya dalam bermusik, ia meluapkan emosinya yang menggebu. Kilau memilih musik bawah tanah sebagai tempatnya berjuang dan memberontak. Musik yang terkenal akan stigma negatif, berisik dan kerap membuat masalah.

Sebuah perjalanan menemukan jati diri dan perjuangan berdamai dengan diri sendiri atas takdir seorang Kilau Sukacita yang terlahir sebagai anggota keluarga besar.

Lihat selengkapnya