Hari itu mereka merujak di halaman belakang rumah Jessica. Mereka makan sambil ngobrol apa saja; dari politik hingga gosip di kampus.
“Kalian dah pada tahu pa belum, kalau si Riana dah putus sama pacarnya?” kata Susie.
“Riana anak Sastra Inggris itu?” tanya Jessica, Susie mengangguk sambil melirik Regina. “Teman dia tuh!” katanya sambil menunjuk Regina.
“Teman lo juga kali,” sahut Regina. Susie buru-buru menggeleng.
“Kata siapa?”
“Kan teman gua, teman lo juga,” sahut Regina, kemudian menjulur lidah. Susie mencibir. “Kenapa putus?” tanya Jessica menyela.
“Gua dengar dia punya gebetan baru. Bule,” jawab Tanzila.
“Wow, pantas saja,” sahut Jessica. “Jangan mau kalah kalian,” katanya pada Susie dan Tanzila.
“Tanzila tuh!” kata Susie menuding Tanzila.
“Ih, lo juga kan pengen punya pacar bule,” sergah Tanzila.
“Udah, sono. Berdua berguru ama Riana. Biar tau gimana caranya dapat pacar bule,” kata Regina menggoda.
“Emang lo nggak mau, Na?” todong Susie membuat wajah Regina langsung memerah.
“Gua lebih suka produk lokal,” jawab Regina spontan.
“Cieee― maksudnya yang di sebelah nih,” ledek Susie, diiringi ledekan Tanzila, Jessica dan Robby. Regina melotot. Sementara Daniel tersenyum. Wajahnya terlihat bahagia.