Seharusnya saat ini Killa senang karena sekolahnya diliburkan. Ada rapat dan karena kebetulan telah selesainya ujian, sekolah diliburkan mulai hari Senin sampai dengan Rabu.
Seharusnya Killa happy. Tapi sekarang malah sebaliknya. Ia bad mood. Dan lagi-lagi Adam adalah salah satu penyebabnya. Dan ngomong-ngomong soal Adam, nomor Killa masih diblokir lho oleh cowok itu. Keterlaluan memang!
Cewek berhoodie ungu itu menatap langit-langit ruang tv-nya dengan tatapan menerawang. Ia sebenarnya sangat rindu dengan cowok yang entah bagaimana kabarnya itu. Cowok yang entah ada apa dengan isi kepalanya. Cowok yang membuatnya galau berhari-hari.
Killa menghela napas panjang. Ia lalu bangkit dan berjalan ke depan jendela. Sekarang pukul tujuh kurang lima belas menit. Killa memutuskan untuk jalan-jalan ke luar. Siapa tau moodnya bisa lebih baik. Sumpek juga di dalam rumah terus.
Sebelum keluar rumah, Killa mengambil ponselnya. Ia tak tahan untuk tidak menengok kontak Adam. Akhirnya ia melihatnya, dan langsung menghela napas lesu. Blokirannya belum dibuka.
Ah, sudahlah. Killa memutus untuk tidak membawa ponselnya. Ia melemparkan benda itu ke atas sofa yang berada di depan tv. Ia lalu berjalan keluar rumah. Embun yang menggantung di udara menciptakan hawa dingin yang membuat dirinya memasukkan tangannya ke kantung hoodienya.
Killa berjalan ke jalan yang menuju ke sekolahnya. Ia berjalan santai dengan tatapan lurus ke depan. Pagi itu jalanan tidak begitu ramai. Hanya ada satu dua kendaraan yang melintas. Killa kaget saat tiba-tiba sebuah mobil berwarna silver berhenti tepat di sebelahnya dan hampir menyerempet tubuhnya.
Pintu mobil itu terbuka seorang cowok dengan berjaket hitam dengan tudung menutupi kepala menarik tangannya ke dalam sampai ia jatuh ke dalam... Pelukannya!
Apa-apa ini?!
Cowok itu kemudian mendudukkannya ke kursi mobil dan menutup mulut Killa yang hendak berteriak. Kejadian itu berlangsung begitu cepat. Matanya terasa berat dan dalam hitungan detik ia jatuh tertidur setelah tahu siapa sosok yang sedang menculiknya itu.
Ya, siapa lagi kalau bukan Adam?!
***
Kedua mata Killa terbuka perlahan. Setelah kesadarannya sudah terkumpul seutuhnya ia duduk tegak di kursi itu dan menoleh pada satu makhluk yang langsung tersenyum begitu ia bangun.
"Hai," sapanya.
Killa tidak membalas sapaan itu. Ia menatap keluar mobil.
Hamparan pasir putih dan lautan yang berwarna biru membentang luas di hadapannya.
Tanpa aba-aba ia melepas sabuk pengaman kemudian turun dari mobil. Adam tidak mencegahnya tapi mengikuti cewek tersebut.
Killa berjalan cepat mengikuti ke mana kakinya melangkah. Sesekali ia menoleh ke belakang. Adam berjalan santai mengikutinya dengan pandangan lurus menatapnya.
Killa terus berjalan. Terus berjalan sampai ia merasakan kakinya lelah. Ia menoleh ke belakang.