Babak penyisihan pertama semakin mendekat, namun sampai saat itupun Larasati belum daftar ulang kembali. Hatinya masih bingung dan dia pendam sendiri. Lee Yo Han yang melihat Larasati belum daftar ulang kembali bingung karena Larasati telah memutus kontak dengan Lee Yo Han. Adapun kesempatan di sekolah Lee Yo Han memilih untuk tidak bicara karena hal itu akan membuat Larasati akan semakin marah padanya. Jalan satu-satunya adalah Lee Yo Han harus bicara pada emak karena hanya restu emak yang dibutuhkan Larasati saat ini.
Sepulang sekolah Lee Yo Han menyempatkan untuk mampir ke warung Kanggo Riko untuk bicara empat mata dengan emak Larasati. Lee Yo Han menggunakan kesempatan waktu saat Larasati masih bekerja paruh waktu dan baru pulang sore menjelang senja. Tuhan seperti telah mengatur segalanya. Warung Kanggo Riko nampak sepi walau di jam istirahat perkantoran. Lee Yo Han masuk ke warung dan emakpun menyambut karena emak pikir dia adalah pembeli.
"Yee.... riko Lee? tapai Larasati belum pulang yah! katanya se, tiap hari adyah les tambyahan di sekolah" ( Yee... kamu Lee? tapi Larasati belum pulang, katanya setiap hari ada les tambahan di sekolah ) logat bicara emak dalam bahasa Indonesia namun bernada logat Oseng.
"Lee nggak nyari Larasati Tante tapi Lee ada perlu dengan Tante". Kata-kata Lee membuat emak mengernyitkan keningnya seraya tak mengerti namun emak kemudian duduk berhadapan dimeja pengunjung.
"Duh maafkan ya emak mambyu asap dyan bumbu-bumbuan Lee " ( Duh maafkan ya emak bau asap dan bumbu-bumbuan). ujar emak sambil menata rambutnya dan menjepitnya kembali. Akhirnya Lee Yo Han menceritakan semua yang terjadi dalam hidup Larasati. Tentang perasaan cinta Lee Yo Han untuk Larasati, hubungan pertemanan antara Anita dan Larasati, Tentang pekerjaan paruh waktu Larasati hingga kisah yang utama adalah tentang memohon restu untuk mengikuti lomba memasak dan hadiahnya yang berupa beasiswa chef di Korea Selatan. Mata emak berkaca-kaca hingga akhirnya sesenggukan tak kuasa menahan tangis mendengarkan kisah anaknya yang sebenarnya tak ingin mengecewakan emak sebagai ibu dan mengesampingkan masa depannya. Emak merasa bersalah telah mengucapkan kata-kata tak ingin Larasati melanjutkan sekolah ke jenjang lebih tinggi terlebih lagi hingga di luar kota. Emak menangis sejadi-jadinya dan berjanji pada Lee akan merestui lomba masak tersebut. Lee Yo Han pun akhirnya pamit pulang pada emak dan apak.