KIMCHI VS KESRUT

yumi aksara
Chapter #2

BANYUWANGI

Terkejut saat Lee Yo Han sampai disebuah rumah ditengah hamparan hijau persawahan setelah melewati jalanan sepi dan berkelok-kelok. Walau rumah itu terlihat mewah dari rumah-rumah lainnya tak membuat Lee bahagia. Namun Momy tetap cuek dan masuk kerumah berlantai dua itu. "Mom, kita harus tinggal disini?", tanya Lee dengan nada kesal. Tapi Momy tak gentar dan tersenyum sambil bicara, "Sayang kamu nanti pasti akan nyaman tinggal disini. Momy sudah menyiapkan segalanya untukmu. Disini setiap malam kamu akan dengar suara jangkrik dan jenggeret". (Jenggeret = tonggeret). Semua itu yang tidak pernah kamu temui di Korea", Momy Holilah menjelaskan dengan rasa bangga diiringi bahagia. "Hem... apa itu jenggeret Mom?", Lee Yo Han mengernyitkan keningnya mendengar kata-kata aneh dari sang Momy. Momypun tidak menjelaskan lagi karena sibuk mem-brifing Man Dorik yang kelak akan jadi sopir pribadi Lee Yo Han pergi-pulang sekolah serta mengatur semua barang-barang yang dibawa dari Korea.

Lee Yo Han menapaki anak tangga menuju lantai dua yang sudah dipersiapkan. Lee melihat bentangan kaca transparan yang dapat melihat hamparan hijau dan birunya langit Blambangan. Lee menghempaskan tubuhnya di tempat tidur berusaha melepaskan beban atas ketidakrelaannya akan hidup dan menetap di desa Segobang kecamatan Licin Banyuwangi. Lee tak pernah membayangkan akan hidup disebuah desa yang sepi dan jauh dari hiruk pikuk perkotaan. Jeju Korea Selatan disana adalah sebuah kota yang telah memberikan banyak kenangan pada Lee bahkan saat Lee Yo Han akan tinggal di Indonesia banyak teman baiknya yang sebenarnya tidak rela atas kepergian Lee. Lee merasa sedikit berbeda dari teman-teman di Indonesia sehingga membuatnya berpikir akankah ada yang mau berteman dengannya. Tapi dia tak dapat memilih karena Lee juga begitu sayang pada Momynya. Walau dengan setengah hati Lee menjalani pilihan sang Momy.

Seminggu sudah Lee masih ada dirumah bersama asisten rumah tangga mak onah. Lee sedari kecil memang dibiasakan berbahasa Indonesia karena Momynya merasa lebih dari hati kehati jika berkomunikasi dengan menggunakan bahasa Indonesia. Kinipun saat Lee harus tinggal di Indonesia dia sangat fasih walau logat Korea mempengaruhi bahasa Indonesianya. Bosan sudah pasti karena Lee hanya berputar didalam rumah terlebih sang momy masih sibuk mengurus semua surat-surat. Hanyalah gadget yang menghiburnya dikala sepi mendera. Saat Lee masuk ke Instgram miliknya dia tertambat pada akun "Larahati" yang albumnya dipenuhi dengan foto-foto pemandangan yang keren tentang Indonesia. Entah mengapa tiba-tiba dia ingin menyapa pemilik akun instagram Larahati melalui DM setelah dia memberikan 'like' pada beberapa gambar. "Hai...", Lee menuliskan satu kata sapaan yang klise beberapa menit kemudian muncul tanda merah di pojok kanan atas, saat dia klik hanya ada satu huruf "Y". Lee mengernyitkan kening tak mengerti tentang balasan itu. Lee merasa semua itu terasa garing namun dan ingin menyudahi, namun setelah beberapa saat perasaan Lee menjadi penasaran dengan akun itu. Dia mulai kembali menulis, "Apakah saya mengganggumu? saya hanya ingin berteman karena saya menyukai beberapa fot di galery Instagrammu. Apakah kamu bekerja secara profesional sebagai fotografer". Lee berusaha menunggu jawaban tanpa keluar dari Inbox sehingga melihat seseorang itu terbaca sedang mengetik. "Tidak aku bukan fotografer profesional semua foto ini aku hasilkan dari kamera handphone saja", dari seberang telah membahas dan akhirnya mereka terlibat obrolan panjang tentang apapun via DM Instagram.

Lihat selengkapnya