Pagi ini Momy dengan semangat membangunkan Lee dari tidur dan Lee melihat jarum jam masih menunjukkan pukul 5 pagi namun yang Lee heran saat Momy membuka tirai ternyata hari sudah terang walau matahari belum terik dan masih terasa hangat. "Momy sekolahnya besok saja ya?", pinta Lee merajuk. "Loh... gimana sih ya nggak bisa nak momy sudah menyelesaikan semuanya. Hayo cepat mandi air hangatnya sudah momy siapkan. Momy turun dulu untuk menyiapkan sarapanmu serta bekalmu dan man Dorik udah siap tuh di bawah".Momy pun menapaki anak tangga turun menuju dapur.
Segelas susu hangat dan roti panggang isi telor setengah matang sudah tersedia manis dimeja. Momy terpukau saat melihat Lee Yo Han dengan seragam putih dan bercelana abu-abu sambil membawa tas dipunggung, kemudian tersenyum. "Mom bajunya begini saja?", tanya Lee yang merasa aneh karena terbiasa memakai jas saat sekolah di Korea dulu tapi disini hanya memakai kemejaputih tipis hanya dilapisi dengan kaos dalam putih. "Iya sayang emangnya di Korea, disini tuh panas kalo pake jas kamu bisa meleleh kepanasan. Ini momy sudah siapkan bekal makan siang kimchi dan daging panggang karena momy gak yakin kamu bisa makan bakso atau nasi pecel disekolah. Udah sana berangkat man Dorik udah ready". sambil memberikan kotak makan yang sudah lengkap dengan sumpitnya. Lee kemudian bergegas keluar menghampiri man Dorik.
Satu jam perjalanan dari rumah Lee menuju SMU Negeri 1 banyuwangi. "Lee sudah sampai sekolahnya". Man Dorik memberi tahu karena Lee tak beranjak keluar. "Man ini beneran aku sekolah disini?", tanya Lee tak yakin. "Lah... iya Lee kemaren man Dorik nganter Momy kesini masa man Dorik lupa?', man Dorik malah balik nanya. Lee masih saja tak percaya dengan sekolah yang mungkin sekilas terlihat berbeda dengan sekolah Lee yang berada di Korea. Akhirnya Lee turun dan menuju kantor kepala sekolah. Selama melangkahkan kaki orang-orang disekitar terlihat takjub, melongo bahkan tercengang terutama para gadis. Lee terus melangkan kaki tak perduli walau sedikit risih dengan pandangan mereka.
Kelas telah dimulai, Lee kemudian diantar menuju kelas bersama bapak kepala sekolah. Kelas yang tadinya tenang mendadak riuh oleh teriakan-teriakan para siswa menyambut siswa baru yang terlihat lebih bening dan lain dari pada yang lain. Hanya satu bangku yang terlihat anteng. Bangku dibaris ke empat deret ke tiga duduk dua gadis manis yang terlihat berlatar belakang berbeda, yang satunya cuek tak perduli dan yang satunya hanya senyum-senyum manja nan centil. Mata Lee Yo Han tertuju pada bangku itu yang pada akhirnya Lee memilih bangku kosong dibelakang dua gadis tersebut setelah perkenalan didepan kelas. Sebelum sampai di bangku kosong itu Lee sempat melempar senyum dan menundukkan kepalanya sebagai salam kenal pada Larasati dan Anita namun Larasati yang memang cuek hanya menanggapi dengan bingung lain halnya dengan Anita yang membalasnya dengan senyuman. Pelajaran pun dimulai dan kelas kembali tenang.