Saat acara perpisahan sudah selesai ...
Acara tak lebih dari pesta kebahagiaan dengan setumpuk makanan dan musik anak muda. Apalagi kalau bukan itu? Oh iya, selain itu ada pemilihan ratu dan raja di sekolah. Dua orang yang sebenarnya aku benci. Aleena dan Donny.
Acara ini menurutku penuh sesak saja, walaupun memang menyenangkan. Setelah acara selesai, sikap Janson aneh. Ia langsung bergumam padaku untuk langsung meninggalkan acara saja, dia berjanji akan mengantarkanku pulang ke rumah dengan selamat.
Kami duduk berhadapan, dengan lilin-lilin yang dinyalakan oleh pelayan yang berpakaian rapi, minuman rasa stawberry disajikan sesuai pesananku. Janson menjatuhkan pilihannya pada capucinno. Aku menyeruput minumnya kecil, dia menatapku dengan banyak praduga yang aku pikirkan sebelumnya. Tempat yang romantis itu tak sebagus suasanaku. Janson melihat suasana hatiku yang tidak baik. Sebetulnya aku tau dia akan mengungkapkan sesuatu, tetapi kemudian niat itu diurungkan. Sehinga kami hanya mengobrol dan bersenda gurau ala kadarnya.