Blurb
Kinanti tak pernah melawan.
Setiap kali sang bunda memakinya karena dia tak sepintar anak koleganya—atau
memarahinya karena ayahnya memberi uang jajan tanpa sepengetahuan ibunya;
atau memukulnya karena Kinanti tak seimut anak gadis seusianya dan bisa dijadikan
bahan posting di media sosial—Kinanti diam.
Tapi, malam itu, segalanya berubah.
Semua luka yang dia pendam. Semua amarah yang dia simpan.
Memberinya kekuatan untuk melawan.
Dan, sejak itu, dia bebas.
Bebas dari pukulan ibunya, dari kata-kata kasar yang menyakiti hatinya.
Namun, sampai kapan Kinanti bisa bungkam dan menikmati kebebasannya?
[Terinspirasi dari sebuah kisah pembunuhan nyata di Korea Selatan]