" Maaf aku ada urusan mendadak aku harus pergi segera " Richard beranjak dari tempat duduknya lalu lekas pergi dari rumah Angela
Angela sedikit curiga tapi dia tidak ingin mengambil kesimpulan langsung tanpa ada bukti.
Angela terus memanggil Kinara yang enggan turun dari kamar. Angela bilang kalau Richard telah pergi barulah Kinara mau turun ke bawah ke ruang tamu.
" Benarkah bajingan itu telah pergi?" tanya Kinara gugup
" Siapa yang kau bilang bajingan?Richard? Oh apa yang sebenarnya terjadi katakan padaku kau bahkan ingin pindah darisini. Siapa dia? Kalau kau tak ingin berkata jujur atas apa yang terjadi aku akan menelepon polisi dan bilang kalau Richard itu stalkermu " Jawab Angela dengan nada tinggi. Angela sebenarnya sangat marah pada Kinara karena tidak mau jujur padanya, tak seperti biasanya Kinara bersikap seperti ini.
Bukan hanya sekali ini saja laki-laki datang menemui Kinara tapi baru kali ini dia amat ketakutan seperti ada sesuatu yang sangat menyeramkan dari Richard, laki-laki seperti apapun Kinara biasanya bisa menghadapinya .
" Kalau kau tidak mau berkata apapun tentangnya aku akan menelepon polisi sekarang untuk berjaga-jaga " Angela menggenggam gagang telepon dan mulai berbicara dengan polisi tapi Kinara buru-buru lari kearahnya dan menepis telepon tersebut lalu mencabut kabelnya.
" Apa-apaan kau? Aneh sekali. Bukankah kau sangat ketakutan? Lalu kenapa aku tak boleh memeberitahu polisi? " Tanya Angela bingung akan sikap Kinara
" Aku mohon Angela jangan ikut campur masalahku. Bisakah kau menginap dirumah temanmu atau di hotel saja, aku tak ingin kau bertemu dengan Richard lagi " Kinara menangis sambil memegang bahu Angela