Kindfulness

Bentang Pustaka
Chapter #2

Bab 1-2. Kindfulness - Kindfulness dan Keheningan

Banyak orang berlatih meditasi akhir-akhir ini. Masalah terbesarnya adalah mereka tidak bisa mengheningkan benak mereka. Betapa pun kerasnya berusaha, mereka tidak bisa berhenti berpikir. Mengapa? Izinkan saya menceritakan suatu kisah yang dapat menjawabnya.

Seorang wanita menjawab telepon pada suatu siang, “Hai, ini C.F. Apa kau ada waktu untuk minum kopi siang ini?”

“Tentu,” jawab wanita itu.

“Bagus,” kata C.F. lagi. “Kita pergi ke kedai kopi yang kusuka, jangan yang kau pilih. Kau harus memesan kopi hitam, jangan latte tinggi kolesterol yang kutahu kau sukai. Kau harus memesan blueberry muffin, sepertiku, jangan pastry aneh yang sering sekali kau makan. Nanti kita duduk di pojok yang sepi karena di sanalah aku mau duduk, jangan ke jalanan ke mana kau selalu keluar. Lalu kita harus membahas masalah politik, yang senang kubicarakan, jangan omong kosong spiritual yang selalu kau ocehkan. Terakhir, kita akan di sana selama 60 menit, jangan 50 menit atau 70 menit, harus persis 1 jam, karena selama itulah aku mau duduk.”

“Umm …,” jawab wanita itu sambil cepat-cepat berpikir, “aku baru ingat aku harus ke dokter gigi siang ini. Maaf, C.F., aku tidak bisa.”

Dan kalau Anda belum tahu, C.F. itu singkatan dari Control Freak1.

Lihat selengkapnya