Di sebuah sekolah bisnis ternama beberapa tahun yang lalu, seorang profesor menyampaikan kuliah sosial ekonomi yang luar biasa kepada mahasiswanya. Tanpa menjelaskan apa yang tengah ia lakukan, dengan berhati-hati sang profesor meletakkan sebuah stoples kaca di atas meja. Kemudian, sambil memperlihatkan kepada para mahasiswa, ia mengeluarkan sekantong batu dan memasukkannya satu demi satu di dalam stoples, sampai tidak ada lagi yang bisa dimasukkan. Ia bertanya kepada mahasiswa, “Apakah stoples ini penuh?”
“Ya,” jawab mereka.
Profesor itu tersenyum. Dari bawah meja, sang profesor mengambil kantong kedua yang berisikan kerikil. Kemudian, ia menyelipkan bebatuan yang lebih kecil itu ke celah-celah di antara bebatuan besar di stoples. Untuk kali kedua, ia bertanya kepada mahasiswa, “Apakah stoples ini penuh?”
“Tidak,” jawab mereka. Sekarang mereka mengerti apa yang profesor itu lakukan.
Mereka benar, tentunya, sebab sang profesor mengambil sekantong pasir halus. Ia menuangkan sebagian besar pasir ke celah-celah di antara bebatuan dan kerikil di stoples. Ia kembali bertanya, “Apa stoples ini penuh?”