KINDRA

krkawuryan
Chapter #12

The Fourth

Di sebuah wilayah timur negeri, bisa dikatakan sebuah kabupaten yang terdiri dari lebih seratus desa, terjadi genosida yang mengakibatkan merosotnya jumlah penduduk secara drastis dalam kurun waktu enam bulan.

Tak hanya itu, mereka juga mengalami tingginya angka kematian bayi lahir, pun tidak mati, bayi-bayi itu mengalami retardasi mental, kerusakan otak, buta-bisu, dan berbagai bonus lainnya yang diberikan metil merkuri. Dijamin dalam kurun waktu sepuluh tahun, wilayah ini akan hilang dari peta, menguap bersama air mereka yang mengandung merkuri.

Sebuah sungai yang mengaliri desa itu menjadi tersangkanya. Letak desa yang tidak jauh dengan bibir pantai menjadikannya area yang pas untuk pembuangan akhir limbah industri. Berbagai jenis racun karsinogenik berada di dalam sungainya, dimakan ikan diminum manusia.

Kebijakan Pras yang memaksakan industri pertambangan untuk memurnikan limbah membuat lonjakan biaya bagi para pemainnya. Akhirnya, jalan keluarnya hanya satu. Mengirim semua limbah ke wilayah terpencil lalu membuangnya ke laut melalui aliran sungai. Mereka hanya perlu menyetor recehan ke pejabat setempat, lebih murah daripada mengelola limbah sesuai aturan tuan presiden.

Sementara itu di sebuah wilayah utara negeri, sebuah desa raib dalam semalam. Kejadian ajaib ini diakibatkan salah hitung insinyur perusahaan tambang yang mengabaikan prosedur demi mendapatkan produksi lebih banyak. Bor mereka menyentuh kanton­g gas dan menciptakan efek domino ke bukit terdekat.

Terjadi ledakan besar di bukit, gas alam beracun bercampur lumpur panas menyembur karena terdesak kekuatan besar dari dalam. Muncrat deras seperti bisul kena himpit. Menciptakan longsor yang menimbun desa di bawahnya.

Siapa yang sangka kalau anak kecil desa sebelah tiba-tiba menemukan lapangan baru saat ingin menjemput temannya di desa tersebut keesokan paginya. Desa itu hilang tenggelam tertelan longsor.

Dua bencana besar barusan tidak pernah muncul ke permukaan, kisahnya tertutup rapat tertimpa kisah poligami artis kawakan. Masyarakat justru terbagi menjadi dua kubu, membela istri tua atau istri muda.

Kekuatan uang mampu membungkam mulut yang tajam dan memesan media yang ngakunya tidak berpihak. Karena setajam-tajamnya mulut, tetap saja fungsi utamanya untuk makan.

..........

Di salah satu gedung termahal dan tertinggi di pusat kota, empat orang CEO dari perusahaan tambang terbesar, yaitu emas, minyak, batu-bara dan biji besi, duduk dalam satu meja. Mereka berdiskusi tentang kekuatan pasar yang mereka miliki dan kemampuan menentukan harga seenaknya.

Di antara mereka, ada Falah yang telah menolak nasihat Jafar untuk tidak menghubungi The Fourth. Sesekali ia ikut mengomentari diskusi mereka berempat meskipun sebenarnya tidak terlalu paham. Berasal dari keluarga akademisi pertambangan tidak lantas membuat Falah pandai di dunia itu. Ada garis pemisah absolut yang membedakan antara pemikir dan pelaku, teori dan aksi.

“Bagaimana perkembanganmu Falah, masih jadi kan, mencalonkan diri?” Bijih besi memulai percakapan yang akhirnya dipahami Falah.

Falah menanggapi dengan senyum tipis. “Sebenarnya, itulah alasan saya mengajak kalian bertemu. Ada hal genting yang harus kita bereskan.”

“Uang?” Tanya minyak.

Lihat selengkapnya