“Kehidupan baru, hah!” Ketus Bima sesaat Falah pergi.
“Dia diburu Bima, saya harus menyelamatkannya.”
“Apa yang kamu lakukan kepadanya?”
“Saya menggunakan tombol darurat, saya berikan ia nomor seseorang yang akan melindunginya sementara waktu. Ia akan disembunyikan di tempat yang aman sampai kondisi buruk ini mereda.”
“Tombol darurat?”
“Kalau kamu tahu, bukan rahasia namanya. Ini tentang nyawa seseorang, ingat itu!” Pras menerangkan sesuatu yang lagi-lagi tidak boleh diketahui Bima.
“Kenapa tidak perintahkan polisi untuk mengusutnya? Kenapa tombol darurat? Entah apa pun itu.”
“Yang memburunya the Fourth, Bim, bukan preman pangkalan ojek yang suka mengaku ormas itu. Konsorsium itu sama kuat dengan negara ini. Apa yang membuatmu mengira polisi bisa melawan mereka? Mereka bahkan memiliki saham di kepolisian.”
Bima menghela napas dengan raut tidak puas. “Lalu, bagaimana dengan pendanaan Setyo?” lanjut Bima.
“Falah tidak mengetahuinya, dia hanya bilang Setyo memiliki banyak pengusaha kaya yang mendukungnya.”
Dengan sekali lalu saja Bima bisa melihat kebohongan presidennya.
“Apa yang kamu sembunyikan, Pras?”
“Lupakan itu, saya justru ingin membicarakan tentang Setyo.” Pras mengganti topik sebelum Bima bertanya lebih jauh. Ia menghampiri Bima yang dari tadi duduk di sofa tamu.
“Skenario Setyo berjalan tepat, Falah tersingkir dan sistem pemilu berubah. Setyo akan memajukan namanya sendiri, partainya bahkan tidak butuh koalisi untuk mendapatkan 25 persen kursi.
“Kamu akan kalah telak dalam electoral votes nanti,” Bima menanggapi.
“Apa lagi yang bisa saya lakukan, undang-undangnya telah disahkan. Semua strategi saya berantakan. Padahal saya sudah menaikkan harga bensin. Sekarang tidak ada gunanya saya menurunkannya, hanya akan dikenang sebagai pahlawan rakyat kecil saja.”
“Kita bisa mencuri jumlah kursinya, pemilihan mendatang kita rampok semua pemilihnya.”
“Sulit, Bima. Partai sebesar itu, sulit sekali.”
Partainya Setyo memang partai besar dan tua, setua bangsa ini sendiri. Sudah tak terhitung berapa kali partai itu berperan dalam penyelamatan negara yang suka tiba-tiba krisis generasi. Memiliki prestasi seperti itu, tak heran kalau partai ini punya basis fanatik di seluruh negeri.