KINDRA

krkawuryan
Chapter #31

Eliminasi

Cerah yang meliputi langit menciptakan kilauan perak di ujung riak-riak danau buatan di bukit golf ini, Pras harus memicingkan matanya karena kilauan itu menghalangi pukulannya.

 Hari Sabtu adalah jadwal wajibnya untuk bermain golf dengan kolega. Rayhan yang mendampinginya saat itu bolak-balik membisiki Pras informasi yang terjadi pagi ini. Tidak ada waktu bebas yang sesungguhnya bagi seorang presiden.

“Mereka akan mengumumkannya nanti siang.” Rayhan kembali berbisik. Kali ini tentang reshuffle.

Sesuai yang dijanjikan, Malik diberhentikan oleh Pras, begitu juga dengan Harto, ia dianggap sudah terlalu tua.

“Setyo juga sudah bisa dijenguk di rutan anti korupsi. Kamu ingin menemuinya?” Rayhan melanjutkan.

Ah, malas!”

“Kamu tidak takut dia akan membocorkan proyek Kindra?”

“Kalau dia mau pasti sudah dia lakukan. Dia tidak cukup bernyali untuk melakukannya.”

“Lalu bagaimana dengan Malik? Tidak biasanya kamu mau menerima kembali seorang kutu loncat.”

“Saya tidak menerimanya kembali, saya memberikan dia waktu untuk menikmati sisa hidupnya.”

Jawaban Pras mengerikan, tak sama dengan indahnya pemandangan di pagi ini. Matanya sempat melirik ke Johar, seolah-olah memberi petunjuk kepada Rayhan bahwa jenderal itu sudah mengurus si kutu loncat.

Rayhan hanya menelan ludah melihatnya.

Di rumahnya, Malik sedang bersukacita dengan isu reshuffle-nya. Ia tak peduli dengan pemecatannya karena Pras sudah menjanjikan posisi baru baginya. Salah satu direktur perusahaan negara di bidang pertambangan.

Ia pun sudah di telepon akan dijemput untuk menghadiri rapat transisi jabatan dari direktur sebelumnya.

Sedang seru-serunya bahagia, dering telepon merecoki persiapan Malik. Ada nama Selly tertera di layarnya, salah satu kucing anggoranya yang paling manja dan menggemaskan.

Raut lucah tergambar di wajah Malik seketika, ia baru ingat sudah lama belum kasih makan kucing satu ini.

“Halo,” suara Malik ditekan seberat mungkin.

“Halo Mas, apa kabar?” suara Selly terdengar manja di seberang sana.

“Turut berduka atas pemecatannya ya, Mas.”

“Bukan masalah besar, saya malah diminta menjadi direktur sementara Pras bongkar pasang kabinetnya.”

“Oh gitu, kalau begitu mampir ke sini, ya.” Ujar Selly manja, ada desahan terselip di antara kalimatnya.

“Siang ini?”

Lihat selengkapnya