Cerita ini dimulai dengan kerajaan waktu yang mengadakan sebuah pesta gembira menyambut kehadiran putra pertamanya, namun naas malam itu terjadi pemberontakan oleh kerajaan kegelapan, dimana mereka sudah meracuni seluruh orang-orang kerajaan yang menghadiri pesta tersebut, mereka di bantai habis-habisan oleh kerajaan kegelapan, semua tower kerajaan hancur, itu pertanda bahwa tidak ada yang tersisa lagi, namun satu tower yang belum hancur, yaitu tower kerajaan waktu.
Disebuah kamar permaisuri dan putranya yang masih bayi, mereka berusaha kabur dari kejaran pasukan kerajaan kegelapan, namun permaisuri yang masih lemah akibat luka yang masih di alaminya ketika melahirkan, dia tidak dapat berlari lagi, dan terjatuh. "Sayang maafkan ibu tidak bisa menyelamatkanmu, aku sa..." kata yang belum sempat habis di ucapkan ratu dan dia meninggal akibat terlalu memaksakan diri.
"Lapor rajaku" kata jendral pasukan kegelapan. "Ada apa" memperlihatkan wajah raja kegelapan yang dingin. "Maafkan saya, karna tidak berhasil menangkap permaisuri kerajaan waktu" jendral menundukan wajahnya. "Cepat cari mereka secepatnya, jangan sampai mereka lulus" raja mengeluarkan kekuatan penuhnya. "Baik rajaku" jendral berkata dengan rasa takutnya. "Semuanya kerahkan pasukan untuk mencari anggota kerajaan waktu" jendral yang berteriak untuk memperintahkan seluruh pasukan.
Seseorang yang berjubah hitam membawa putra kerajaan waktu ini menuju tower, dia berharap membuat putra raja ini selamat dari kejaran pasukan kegelapan, dia berlari sambil menahan sakit didalam tubuhnya di kerenakan sihir yang selalu di tembakan pasukan kegelapan untuk menyerang dia.