Pahlawan adalah seorang yang menyelamatkan orang lain demi sebuah keadilan. Pahlawan bahkan nama itu tidak asing di telinga setiap orang bahkan anak kecil pun tahu apa itu pahlawan. Di dunia ini, pahlawan terbagi menjadi dua macam atau mungkin bisa lebih dari semua itu. Pahlawan super dan juga pahlawan. Pahlawan super cenderung terdapat dalam setiap karya fiksi saja. Namun, bagaimanakah dengan pahlawan? Mereka benar-benar ada bahkan tidak disangka ada di sekeliling kita.
Bahkan orang yang ikut berperang demi kemerdekaan Indonesia juga disebut sebagai pahlawan juga. Lebih lengkapnya pahlawan nasional, orang-orang yang berjuang demi kemerdekaan baik melalui jalur perdamaian maupun kekerasan. Mereka benar-benar orang hebat dan pahlawan yang sesungguhnya. Mati demi sebuah negara itu hal yang luar biasa.
Kalau aku berbicara soal pahlawan pasti banyak yang menyangka jika aku menyinggung Kota Surabaya sebagai kota pahlawan. Tidak aku tidak menyinggung itu sama sekali. Baiklah, kami semua akhirnya sepakat tentang antologi yang berisi sebuah kenangan di masa lalu kami.
Hari makin gelap, ditambah lagi juga awannya yang semakin mengeluarkan suara guntur yang berisik. Kilat sudah menyambar di mana-mana. Memang benar hujan akan turun di malam hari. Mungkin aku akan menyeduh teh atau coklat sebelum ritual malamku di mulai. Ritual malam yang kumaksud adalah belajar bukan hal aneh-aneh seperti pentagon dan sebagainya. Kadang tidak belajar saja, namun aku sering membuka masa lalu dengan menuliskan ulang kejadiannya. Mengingatnya saja aku sudah muak.
Sayaka semenjak tadi terdiam saja tidak melakukan apapun. Ternyata memang dia pendiam juga. Kelihatannya aku harus memberanikan diri untuk berbicara dengannya. Kali ini saja tidak boleh gagal lagi.
“Sayaka?”
“Apa?”