Kirana dan Pangeran Cinta - Into Darkness

Cancan Ramadhan
Chapter #5

Chapter 4 - Sapta Duta Sancaka

CHAPTER 4

SAPTA DUTA SANCAKA


Guru besar dan beberapa guru tampak berbincang ringan di pendopo kecil itu bersama keluarga Kirana dan juga Dara.

“Jadi apa yang sebenarnya terjadi Guru ?” tanya Profesor Bagas. 

“Apa putri kami baik-baik saja ?” timpal Dokter Vania.

“Saya yakin Kirana baik-baik saja namun untuk lebih jelasnya, mohon bersabar.. saya sedang menunggu seseorang kesini agar bisa menjelaskan apa yang terjadi sebenarnya..” jawab Guru besar.

“Apa Guru menunggu Rama datang ?” tanya Dara.

Guru besar menggeleng, “Saat ini bukan Rama yang aku tunggu.. tapi seseorang yang memiliki kemampuan untuk mendeteksi apa yang terjadi di Melati Putih..”

Belum sempat Dara akan bertanya lagi, tiba-tiba suasana alam berubah, angin mulai berhembus kencang  dan beberapa daun berterbangan.

“Mereka datang..” kata Guru besar. “Sapta Duta Sancaka..”

Beberapa murid yang tengah berlatih di luar pendopo kecil itu seketika berhenti berlatih lalu mulai berlutut.

“Hormat dan salam kami..” kata murid-murid serempak. “Pada para penjaga padepokan.. Sapta Duta Sancaka !”

Para murid itu melemparkan pedang mereka ke udara dengan rapi hingga pedang – pedang itu seperti membentuk sebuah jembatan lurus di udara. Dan dengan cepat muncul tujuh bayangan yang dengan cepat berlari di atas pedang – pedang itu. Dan setelah itu ketujuh sosok itu bersalto di udara lalu mendarat dan berlutut di hadapan pendopo tempat Guru besar duduk. Setelah itu pedang-pedang yang tadi di udara mulai berjatuhan kembali dan dengan sigap di ambil kembali oleh para murid.

“Hormat kami pada Guru Besar !” seru tujuh orang yang tadi berlutut di depan pendopo.

Mereka adalah Sapta Duta Sancaka, tujuh orang pendekar pilihan yang wajahnya di tutup scraft atau kain di bagian hidung ke bawah. Semuanya berpakaian pencak silat serba putih. Dua diantaranya adalah wanita karena rambutnya panjang dan di kuncir. 

“Luar biasa..” bisik Profesor Bagas pada istrinya. “Aku merasakan hawa energi yang luar biasa bahkan alam seperti ikut mendukung kehadiran mereka.”

Istrinya mengangguk, “Ada hal-hal yang memang tidak bisa dijelaskan secara logika namun itu memang ada.”

Lihat selengkapnya