Agustus Akhir, 2018.
Di sebuah restoran pizza di Bandung.
“Kira! Sekangen itu gue sama lo!” menyapa Hesti dengan tangan ke atas dan dirangkulnya sahabat yang sudah tidak bertemu 6 bulan terakhir itu.
“Kira! Akhirnya lo S2 juga!”, pekik Anggun sambil menaruh tas bayi nya di kursi dan bersiap melepas gendongan bayi nya sambil berdiri.
“Hati-hati Anggun, itu anak lo kaget melihat lo teriak seperti itu," berkata Hesti setengah terkekeh sambil meminggirkan segala aksesoris di atas meja agar tidak menjadi sasaran main Fira, anak Anggun yang masih berusia 14 bulan.
“Makasih banyak ya lo semua masih mengingat gue.” Kirari membuka membuka buku menu dan memicingkan matanya serius memilih.
“Eh kita makan apa nih?”
“Aduh, terserah lo deh mau makan apa, ini gue mau nanya-nanya nih udah setahun gue ga paham jalan cerita kehidupan lo,” kata Anggun tak sabar sambil memberikan mainan boneka kelinci kepada anaknya dengan harapan anaknya tidak protes atas sesi gosip 40 menit kedepan.
“Pasti lo mau nanya urusan per-lakian nih." Hesti memainkan jarinya pada telapak tangan Fira, menjaga agar mood bayi itu tetap baik.
“Bukan, kalau bertanya ke Kirari namanya “Per-ikhwan-an hahaha."
“Serius gue, biasanya nih kalau orang mau S2, itu tuh biasanya ikhwan datang ngasih kode, karena dia tahu gacoannya mau pindah jauh, takut keambil orang hhahaahha.” Lanjut Anggun yakin meski prediksinya belum tentu benar.
“Sisters, lo ngomongin hal yang sama saat gue lulus. “Kir, nanti lo siap-siap ya, pas selesai S1 bakal ada ikhwan yang tiba-tiba aktif mendekati lo karena lo sudah lulus”
"Mana? selain Pak Ade, petugas Tata Usaha yang ngontak gue buat mengantarkan ijasah, ga ada lagi yang ngedeketin gue!” Kirari membalas agak kesal sambil memesankan pizza ke pelayan. “Mas, Pizza daging 1, Pizza sayur mix daging 1, minumnya air putih 4”.