31 Desember 2018
Di malam terakhir 2018, Kirari mengajak Kanna, Gala dan Reza untuk makan malam bersama di restoran India dimana Rahul bekerja paruh waktu. Dengan promo “potongan 50% bagi semua menu utama selama bulan Desember”, siapapun pasti tergiur untuk mencobanya.
Letak restoran tempat Rahul bekerja ada di deretan toko dekat Stasiun Ookayama, sangat nyaman di akses oleh para mahasiswa Tokyo Tech. Restoran itu didominasi kayu berwarna tua dengan kain oranye serta hijau mendominasi bagian atap.
Tertulis di bagian pintu depan:
Diskon 20% untuk muslim di hari Jumat
Diskon 30% untuk mahasiswa Tokyo Tech
Jika saja diskon itu bisa digabungkan, betapa senang semua mahasiswa muslim Tokyo Tech di hari jumat.
Begitu Kirari masuk, dia bisa melihat Rahul sedang membawa teko air untuk siap diisikan pada gelas pengunjung yang kosong. Mukanya cerah, ketika melihat teman satu labnya datang membawa rombongan.
“My Sister Kirari, Assalamualaikum, Irrashaimase, Selamat Datang!” Mungkin ini pertama kalinya Kirari mendengar Rahul mengucapkan “Assalamualaikum”, sehingga tidak bisa tidak membalasnya dengan senyum lebar sambil mengucapkan salam. Dalam hati berharap semoga ini bukanlah bagian dari standar prosedur restoran.
“Nanmei sama deshouka ? Berapa orang yang datang?” Pelayan perempuan lain menghampiri Kirari untuk mencarikan kursi dan ternyata malam itu cukup penuh. Hanya ada 1 meja yang tersisa untuk 6 orang yang berlokasi paling ujung dan disitulah mereka duduk.
Rahul mendekati meja Kirari dan tiga temannya sambil berkata, “Kalau kesini jangan pakai jaket baru.” Kanna dan Reza mengernyitkan dahi mendengar ucapan Rahul. “Karena setelah keluar dari sini jaket kalian akan bau kare yang menyengat. hahaha” Seketika Reza langsung mengendus jaketnya dan berkata, “Pas banget teh, aku udah 2 bulan gak ganti jaket.”
2 Nasi Briyani, 3 Cheese Nan (mirip roti yang dibuat pipih), 1 Chocolate Nan dan 2 Kare kambing semua dalam level sangat pedas sudah tersaji di atas meja 15 menit setelah dipesan. Dari mereka berempat, Reza dan Gala yang paling terlihat bahagia atas besarnya porsi daging kambing yang ada. Kanna berdiri lalu mengambil tempat air minum dingin yang disediakan di tengah meja dan mengisi air pada empat gelas kosong. Gelas berisi air pertama diberikan kepada Gala.