Kirari

IBU KYOKO
Chapter #24

24. Gala dan Segalanya

Asrama Aobadai International House

Januari, 2019

Gala sedang berada di dapur umum asramanya di lantai 1, memanaskan nasi sisa yang sebelumnya ditaruh di dalam kulkas, keras dan menguning. Ditusuknya piring berisi sisa rendang yang diberikan Kanna, mengecek apakah masih ada sebongkah daging yang bersembunyi di tumpukan bumbu. Gala tersenyum ketika garpu tajam menusuk lapisan daging. "Yes, makan malamku aman,” desisnya.

Direbusnya tauge yang hampir basi hari itu, dan agar menyamarkan bau asam yang keluar dari sayuran tersebut, diseduhnya bumbu pecel stok terakhir dari Indonesia.Menyiapkan makan malam bagi jomblo di perantauan memang pemandangan yang cukup mengenaskan. 

Makan dia di dalam kamar, sambil menonton siaran berita tentang persiapan debat calon presiden pada 17 Januari mendatang. Sementara di sebelahnya, ponselnya tidak berhenti mengeluarkan tanda pesan masuk dari sebuah grup di Whatsapp, yaitu grup koordinasi jajaran BEM se-pulau Jawa. Grup itu aktif meskipun anggotanya sudah turun dari jabatan sejak lama dan tetap fungsinya tidak berubah sebagai sarana diskusi politik.

Yah, tentu saja sesekali grup itu saling memuji kehebatan “alumni Presiden Kampus” yang karir pasca kampusnya gemilang. Dari yang mempunyai pengikut instagram hampir 1 juta, selalu diundang seminar, atau punya karir hebat dan sekarang sudah menyentuh jabatan manajer. 

Gala sudah menunggu waktu kapan dirinya harus keluar dari grup itu, dirinya yang kompetitif merasa tidak terlalu senang membaca kalimat saling memuji, yang dia rasa hanya menjilat mereka yang namanya sering muncul di poster seminar atau diundang ke TV. Tidak terlalu senang, perasaan yang lebih dekat ke iri karena kehidupannya setelah lulus memang tidak segemilang saat masih menjadi mahasiswa. Menurut standarnya.

Sebenarnya ada satu grup juga yang kerap mengirimkan pesan, namun grup itu tidak pernah dibukanya. Atau yang hanya dibukanya seminggu sekali jika memang namanya disebut, grup yang sengaja disematkan simbol “senyap” seakan tidak penting sama sekali. Di grup itu Ayah, Ibu dan Kakaknya sibuk saling membalas pesan tentang kelucuan putri pertama sang kakak, aktivitas sehari-hari produktif sang kakak, harmonisnya keluarga sang kakak, barang yang baru saja dibeli sang kakak, makan sehari-hari sang kakak. 

Karpet yang terkena tumpahan susu sang anak, yang dikomentari “Cucuku aktif sekali, beruntung punya Ayah yang baik.”

Foto tas mewah yang dibelikan untuk sang istri, yang dikomentari, “Menantu cantikku beruntung punya suami sebaik engkau.”

Foto teman sekantor yang sedang menghabiskan pesta akhir tahun pun tak luput dikomentari, “Mereka beruntung mempunyai teman sekantor sepertimu."

Semuanya beruntung jika dikaitkan dengan kakak.

Bukan berarti nama Gala tidak pernah disebut di dalam grup keluarga tersebut, hanya saja dia menyerah untuk mendapatkan level perhatian yang sama. Dia pernah mengirimkan foto di grup saat dia mendapatkan penghargaan “Pegawai Terbaik Lintas Asia-Pasifik Bulan ini” dari kantornya. Sebuah konsultan bisnis terbaik yang tidak ada yang bisa bertahan disana lebih dari setahun, tapi toh Gala bertahan di sana lebih dari 2 tahun lamanya. Foto dari penghargaan monumental tersebut hanya dibalas satu baris oleh Ibunya. Setidaknya ibunya tidak lupa mengucapkan kata “Selamat”.

Belum 4 jam foto itu diunggah, kakaknya mengirimkan foto penghargaan “Periset terbaik di NASA Tahun ini”. Dan sepuluh menit kemudian langsung dibalas lengkap berbaris-baris oleh Ayah dan Ibunya. Tidak lupa dituliskan kalimat “Tabarakallah, Masya Allah” dan diiringi kalimat super manis lainnya yang bahkan semut pun malas mengerubunginya karena kadarnya overdosis

Gala sudah terbiasa dibedakan dan membiasakan diri untuk diperlakukan demikian. Sejak kecil dirinya tahu bukanlah di atas langit pasti ada langit,melainkan di atas Gala pasti akan selalu ada kakaknya. 

Jika Gala berhasil menang lomba bercerita Bahasa Inggris tingkat provinsi saat masih SD, tentu masih ada kakaknya yang memenangkan lomba yang sama tingkat nasional.

Lihat selengkapnya