Perjalanan guild SBZ terus berlanjut, membawa mereka lebih jauh ke dalam dunia yang penuh misteri dan bahaya. Setelah berhasil mengalahkan beberapa monster di wilayah Barren, mereka tiba di sebuah desa terpencil yang terlupakan oleh banyak orang. Di sana, mereka menemukan sebuah kuil tua yang tersembunyi di dalam hutan. Kuil ini konon dipercaya sebagai tempat yang memiliki kekuatan magis yang bisa menghubungkan seseorang dengan kenangan masa lalu.
Mei berjalan di depan, terpesona oleh keheningan yang menyelimuti tempat itu. Di dalam kuil yang kelihatannya sangat tua dan terbengkalai, ada sebuah altar besar dengan batu hitam yang memancarkan aura yang begitu kuat. Pemandangan di sekitar altar itu tampak penuh dengan ukiran-ukiran kuno yang menceritakan kisah-kisah dari zaman dahulu kala.
"Ini… tempat yang aneh," ujar Gaius sambil menatap altar tersebut. "Mungkin ada kekuatan tersembunyi di sini."
Mei merasa ada yang berbeda. Suatu perasaan yang familiar menyelimutinya, seolah ada suara bisikan halus di dalam hatinya, menariknya untuk mendekat.
"Mei," kata Leon, mengingatkan. "Jangan terlalu dekat dengan altar itu. Banyak yang mengatakan bahwa tempat ini bisa mengungkapkan kenangan yang tidak seharusnya dibangkitkan."
Namun, Mei sudah terlanjur melangkah lebih dekat. Ketika jaraknya semakin dekat, sebuah kekuatan menariknya lebih dalam, seolah ada sesuatu yang memanggilnya.
“Mei… berhati-hatilah,” kata Misha, yang mulai merasakan perubahan di atmosfer kuil tersebut.