Cahaya dari Gerbang Langit belum sempat benar-benar menyelimuti altar ketika langit berubah gelap secara tiba-tiba. Awan bergulung liar, dan udara yang sebelumnya tenang kini dipenuhi tekanan mencekam.
Dari pusaran hitam di langit, muncullah makhluk mengerikan bertubuh seperti serangga, berkulit ungu tua dengan mata merah menyala. Di belakang tubuhnya tumbuh seperti sayap organik dan empat kaki panjang mencengkram udara.
Zhask.
Asisten kedua Leviathan. Penguasa void, pemanggil makhluk-makhluk dari dimensi gelap. Dia dikenal karena satu hal: menghancurkan altar pelindung dunia dengan pasukan void-nya.
"Aku tidak mengharapkan kalian sampai sejauh ini," ujarnya dengan suara bergema yang seakan datang dari dimensi lain. "Tapi Kuil Langit akan menjadi makam kalian."
Mei berdiri paling depan. Aura empat elemen mulai berkumpul di sekelilingnya. “Kami tidak akan membiarkanmu menyentuh altar ini!”
Zhask tertawa rendah. "Maka hadapilah... kekuatan Void!"
Ia menghentakkan tongkatnya ke tanah. Seketika, ratusan makhluk void bermunculan dari celah dimensi. Serangga raksasa, tangan-tangan hitam yang menjulur dari tanah, dan mata-mata yang menatap dari udara, memenuhi langit dan bumi.
“Leon, Gaius, Misha, jaga altar! Nana, bantu Mei menembus pertahanan Zhask!” teriak Yuu dari belakang, meskipun napasnya mulai berat karena luka saat bentrokan melawan Alice.
Nana melompat ke atas bumerangnya, lalu memanggil Aqua, serigala kontraknya. “Aqua, tahan sisi kiri! Mei, aku buka jalan!”