Baru sebentar kapal berlayar, perutku sudah mual sedemikian hebatnya. Mungkin efek dari badan yang tidak fit. Selama berhari-hari sebelumnya, aku tak bisa tidur dengan nyenyak. Makan pun tak lahap. Meski tak sampai muntah-muntah.
Di atas kapal, semuanya terasa semakin berat. Lalu aku pun muntah-muntah. Aku beruntung karena kandangku ada di tumpukan paling bawah, dan posisinya di sudut. Tak banyak yang terganggu dengan kondisiku. Maksudku, tetangga-tetangga kandangku tidak terlalu terganggu.
Di akhir hari kondisiku semakin payah. Sungguh sangat sial. Demi siput laut beracun!
Aku terus memuntahkan isi perutku hingga tak bersisa. Malam itu, akhirnya aku tertidur karena badanku yang lemas. Muntahan terakhir hanya berupa cairan. Mulutku pahit bukan kepalang. Lalu aku tertidur, atau mungkin pingsan. Entahlah.