Kisah Cinta Anak Sma

Usnul
Chapter #4

BAGIAN EMPAT

Duduk sembari mengunyah kripik kentang yang digoreng oleh ibunya. Matanya fokus menonton pertandingan antara papa dan sepupunya. Hari ini keluarga besar mereka datang berkunjung ke rumah. Katanya sih sudah lama tidak berkumpul bersama, begitu lah alasan mereka. Reindra memilih menonton saja, pasalnya ia sedang tidak ada mood untuk bermain PS.

“Bang mau main gak Lo?” tanya Rio adik sepupunya. 

“Lo aja, gue gak mau” ujar Reindra. 

“Abang bisa bantuin bunda bentar gak?” teriak Rinka dari dapur. Reindra langsung bangun dan berjalan menuju dapur.

“Bantuin apa Bun?” tanya Reindra.

“Angkatin galon dong” ujar Rinka. Reindra mengangguk dan membantu Rinka. Setelah membantu Rinka, ia kembali ke tempat semulanya dan menyaksikan pertandingan antara kedua orang tersebut.

“Lanjutin bentar bang, papa mau ke atas dulu” ujar Alex. Reindra mengangguk dan mulai menggantikan posisi Alex ayahnya. Sementara para adik dari ibu dan ayahnya tengah bergosip ria di ruang tamu.

“Bang, Lo tau gak gimana caranya supaya cewek gak marah lagi?” tanya Rio. 

“Kenapa? Udah punya pacar Lo?” tanya Reindra tak percaya. Rio hanya cengengesan. “Masih kecil udah pacaran, gue laporin ke nyokap Lo mampus” ujar Reindra bercanda.

“Lo iri yah bang? Makanya cari cewek sana” ujar Rio.

“diam lo” ujar Reindra.

“Wuih... Nge gas amat bang” ujar Rio bergidik ngeri.

“Abang, makan dulu” ujar Rinka. Reindra dan juga Rio menghentikan aktivitas mereka dan berjalan untuk makan. 

“Udah lama gak ketemu sama Reindra, eh sekalinya ketemu udah dewasa” ujar Rea adik dari ibunya.

“udah punya pacar belum nih?” tanya Rea lagi. Reindra hanya menggaruk belakang kepalanya yang tak gatal. Sementara Rinka hanya terkekeh.

“Belum ada, tapi kalau calonnya udah ada” ujar Rinka membuat Rea terkekeh. Sementara Reindra hanya cengo dengan jawaban ibunya itu.

“Bunda asal ngomong, gak usah percaya Tan” ujar Reindra.

“Enak aja, bunda ngomong jujur kok” ujar Rinka lagi. Reindra memilih mengalah, apalagi saat ayahnya memberikan kode agar membiarkan saja ibunya berkata seperti itu. Reindra memilih kembali bergabung dengan sepupunya yang tengah bercerita bahkan bermain Tod di sana. Ia duduk sembari memperhatikan mereka.

“Bang, bisa main gitar kan Lo?” tanya Rio. Reindra mengangguk.

“Bang Reindra yang main aku yang nyanyi yah” ujar Rasya sepupunya juga. 

“Gue ambil gitar dulu” ujar Reindra, ia pun pergi mengambil gitar di kamarnya. Mereka semua menghabiskan malamnya dengan bernyanyi bersama di sana.

******

Balqis dan Tasya sekarang sedang berada di rumah Reindra. Di sana sangat ramai, apalagi sepupu dan keluarga besar Reindra juga ada di sana. Balqis dan Tasya berdiri kikuk di sana, tidak tau harus melakukan apapun. Sementara Reindra dan juga Arga masih di dalam membantu membawakan barang-barang untuk dimasukan ke dalam mobil.

“Balqis kan?” tanya Rinka. Balqis menoleh dan tersenyum.

“Iya Tan” ujar Balqis sopan.

“Kalau ini?” tanya Rinka.

“Tasya Tante” ujar Tasya.

“Ternyata kamu lebih cantik aslinya” ujar Rinka lagi. Balqis hanya cengengesan mendengar itu.

“Makasih Tante” ujar Balqis.

“Gak usah panggil Tante, bunda aja” ujar Rinka. Membuat Balqis terdiam sejenak.

“I..iya Bun” ujar Balqis membuat Rinka tersenyum ramah. Setelah barang-barang masuk kedalam mobil, mereka pun mulai berangkat ke pantai. Balqis, Tasya, Arga dan juga Reindra satu mobil, sementara yang lainnya menggunakan mobil mereka masing-masing. 

“Sumpah Rei, sepupu Lo ganteng-ganteng tau gak” ujar Tasya.

“Dia aja yang gak ganteng” ujar Balqis. Membuat Reindra menoleh dan mendengus.

“Enak aja, di antara mereka semua gue yang paling ganteng” ujar Reindra PD.

Lihat selengkapnya