Kisah Cinta Anak Sma

Usnul
Chapter #7

BAGIAN TUJUH

Sudah dibilang bukan, bahwa Reindra dan juga Balqis adalah jenis spesies yang tidak bisa akur sama sekali. Seperti sekarang, mereka tengah berada di rumah Tasya. Hari ini mereka berkumpul untuk mengerjakan tugas yang akan dikumpulkan Minggu depan. Tasya dan arah hanya menatap keduanya yang tengah asik bertengkar layaknya suami istri di sana.

“Oh yah? Gue gemuk menurut Lo? Mata Lo emang buta ternyata, gue baru nyadar” ujar Balqis tak terima dikatai gemuk.

“Enak aja Lo bilang, kalau gemuk gak usah ngeles kali” ujar Reindra lagi.

“Ngeles? Gue gak ngeles, gua emang gak gemuk. Lo gak tau kalau gue itu salah satu spesies yang memiliki body goals yang paling diidam-idamkan oleh seluruh wanita di dunia.” Ujar Balqis PD.

“PD Lo” ujar Reindra.

“Oh jelas, gue emang PD karena itu emang kenyataan nya. Iri Lo?” ujar Balqis menantang.

“gue iri? Ogah amat” ujar Reindra lagi.

“Halah, orang ngeles kayak Lo emang suka cari alasan” ujar Balqis lagi.

“Gue gak mungkin iri sama manusia jelek kayak Lo” ujar Reindra lagi.

“Jelek? Mata Lo emang harus di operasi” ujar Balqis lagi.

“Mata gue baik-baik aja” ujar Reindra. Mereka saling menatap satu sama lain dengan tajam. Hingga suara seorang Tasya membuat mereka berdua memalingkan wajahnya.

“Udah? Ini tugasnya gak bakal selesai-selesai kalau Lo berdua berantem terus” ujar Tasya kesal.

“Benar tuh, tiap hari berantem terus. Jodoh tau rasa Lo berdua” ujar Arga bercanda.

“jodoh sama dia? OGAH” teriak mereka bersamaan. 

“Oky-oky.... Mendingan kita kerjain dulu yuk, dari pada gak selesai-selesai” ujar Tasya. Mereka berdua mengangguk dan mulai mengerjakan tugas tersebut. 

“Reindra itu tas gue kenapa Lo kasih lem goblok” kesal Balqis dan memukul lengan cowok itu.

“Gue gak sengaja, tadi tumpah dodol” ujar Reindra.

“Gak sengaja pala Lo, gue tadi liat kalau Lo sengaja numpahin itu.” Kesal Balqis.

“Ya mau gimana lagi, udah terlanjur juga” ujar Reindra gampang.

“Enak banget Lo bilang, Lo pikir nih tas dibeli pakai daun apa?!” kesalnya dan membersihkan lem yang ada di tasnya.

“Nanti gue ganti deh.... Tapi bohong” ujar Reindra dan tertawa. Balqis yang kesal langsung melempar Reindra dengan bantal sofa di sana, membuat sang empu langsung terhenti tawanya. Sekarang giliran Balqis dan kedua sahabatnya yang tertawa.

“Mampus Lo” ujar Balqis. Reindra yang melihat itu tidak mau kala, ia juga ikut melempar bantal sofa tersebut.

“Tidak kena” ujar Balqis. Mereka berdua terus melempar bantal sofa ke arah satu sama lain, sedangkan Tasya dan Arga memilih melanjutkan pekerjaan mereka tadi. Hampir satu jam mereka berdua terus melakukan hal yang sama.

“Awas Lo ganggu gue lagi, gue lempar lo ke Pluto” ujar Balqis.

“Gue gak takut” ujar Reindra. Balqis memilih berjalan ke dapur, rumah Tasya sudah ia anggap seperti rumahnya sendiri begitupun sebaliknya. Reindra yang melihat itu ikut ke dapur. Ia dengan jahil menyiramkan air kran pada Balqis. Membuat sang empu kesal setengah mati.

“lo gila yah? Basah nih dodol” kesal Balqis.

“Loh gue gak sengaja” ujar Reindra lagi.

“gak sengaja pala Lo, lo emang suka banget cari masalah sama gue yah. Tunggu pembalasan gue” ujar Balqis, kemudian ia dengan sengaja menyiram Reindra dengan segelas air yang ia pegang. Membuat Reindra kaget dan cengo.

“Gila Lo jadi cewek” kesal Reindra. Mereka berdua saling menyiram satu sama lain, membuat dapur rumah Tasya jadi basah kuyup layaknya banjir di sana. Tasya dan Arga yang mendengar keributan di sana pun memilih menghampiri mereka berdua, dan betapa terkejutnya Tasya saat melihat keadaan dapurnya.

“Lo berdua apain dapur gue?” tanya Tasya cengo. Balqis dan Reindra langsung menghentikan aksinya itu dan menoleh ke arah Tasya. Bukannya meminta maaf, mereka berdua malah menampilkan gigi putihnya.

“Si Reindra nih yang duluan, gue mah ngikut aja” ujar Balqis.

“Enak aja Lo, Lo yang duluan siram gue” ujar Reindra.

“Heh gak usah ngelak Lo yah, Lo duluan yang nyiram gue” kesal Balqis.

“Yah gue tadi gak sengaja” ujar Reindra lagi.

“Gak sengaja apaan, Lo emang sengaja tadi siram gue” ujar Balqis. Baru saja mereka akan kembali bertengkar, suara Tasya yang menggelegar langsung membuat kedua orang itu diam.

“Udah... Pokoknya Lo berdua harus bersihin dapur gue.. mati gue kalau nyokap pulang” ujar Tasya.

“iya-iya.. ada si Reindra yang bersihin” ujar Balqis gampang, dan dengan bodohnya Reindra malah mengangguk.

“Tuh kan, yuk Sya. Gue mau ganti baju” ujar Balqis dan meninggalkan Reindra dan Arga yang cengo.

“Dasar gila” ujar Reindra, membuat Balqis tertawa terbahak-bahak. Reindra dan juga Arga tengah duduk telentang di sofa rumah Tasya, mereka baru saja selesai membersihkan dapur. Sedangkan Balqis dan Tasya tengah di dapur memasak makanan di sana. 

“Makanan sudah siap” ujar Tasya. Reindra dan juga Arga langsung semangat mendengar itu.

“Lo berdua masak apa? Nasi goreng?” tanya Arga penasaran.

“Pokoknya ini enak banget” ujar Balqis lagi. 

Lihat selengkapnya