Kisah Cinta Anak Sma

Usnul
Chapter #18

BAGIAN DELAPAN BELAS

Setelah satu Minggu mereka liburan, akhirnya keempat orang tersebut memilih kembali ke Jakarta. Balqis dan Reindra tidak langsung kembali ke rumah mereka, melainkan mereka memilih menghabiskan waktunya dengan berkeliling Jakarta. 

“Mau foto gak?” tanya Reindra. Balqis mengangguk saja sebagai jawaban. Kedua orang tersebut memasuki tempat khusus berfoto pasangan.

“Sumpah jelek banget Lo” ujar Balqis terkekeh. 

“Lo juga” ujar Reindra. Keduanya tertawa terbahak-bahak. Lalu mereka memilih kembali menyusuri mall tersebut.

“Mau nonton gak?” tanya Reindra.

“Boleh, tapi jangan yang horor yah” ujar Balqis. Reindra mengangguk kalau ia dan Balqis memilih mengantre membeli tiket bioskop.

“kenapa?” tanya Balqis saat Reindra menarik tangannya agar berdekatan dengan cowok itu.

“bahaya aja” ujar Reindra sembari menatap tak suka pada beberapa cowok di samping mereka. Balqis yang tampak tak perduli hanya mengangguk saja. Keduanya fokus menatap layar besar di depan sana. 

“Lo suka?” tanya Reindra.

“Banget” ujar Balqis berbisik. 

“Mau nonton lagi yang lain?” tawar Reindra.

“Boleh, tapi jangan hari ini” ujar Balqis. Reindra mengangguk sebagai jawaban. Keduanya memilih kembali fokus menonton drama di sana. Hampir dua jam mereka di sana, lalu keduanya beralih ke Timezone. Balqis yang sangat ceria hari ini membuat Reindra mengeluarkan kamera nya dan memotret segala hal kecil uang dilakukan cewek itu.

“Fotoin apa Lo?” tanya Balqis saat menghampiri Reindra.

“Lo” ujarnya sembari menjepret, membuat Balqis mengedipkan matanya.

“Coba liat” ujar Balqis, Reindra pun menunjukkan hasil jepretannya tadi. Membuat Balqis cengo.

“Jelek banget anjir” ujar Balqis.

“Nyadar banget” ujar Reindra bercanda. Lalu keduanya memilih melanjutkan aktivitas mereka. Setelah lama di sana, keduanya memilih kembali ke rumah masing-masing.

“Thanks yah” ujar Balqis.

“Besok malam gue jemput” ujar Reindra.

“Mau kemana emangnya?” tanya Balqis.

“Liat aja besok” ujar Reindra.

“Dih sok misterius Lo, balik sana” ujar Balqis. Reindra terkekeh kemudian mengacak rambut cewek itu, membuat Balqis memukul tangan cowok itu.

“Gue balik dulu, masuk sana” ujar Reindra kemudian melajukan motornya. Sedangkan Balqis mendengus dan masuk kedalam rumahnya. Ia masuk kedalam rumahnya dan mendapati saudaranya tengah duduk disana sembari tersenyum senang.

“Qis sini deh” ujar Bianca. Balqis pun menghampiri saudaranya itu.

“Apaan?” tanya Balqis. 

“Liat nih adik aku” ujar Bianca. Balqis menatap ke arah cowok yang tengah mengobrol lewat video call dengan kakaknya itu.

“siapa?” tanya Balqis.

“Pacar ku” ujar Bianca. Membuat Balqis menggelengkan kepalanya saja.

“Gue bilangin ayah tau rasa Lo” ujar Balqis. Bianca dengan cepat menyusul Balqis yang sudah berada di undakan tangga.

“Nanti lagi yah.. dah” ujar Bianca dan mematikan sambungan tersebut.

“Qis.. Qis... Jangan dong, tuh kan..” kesal Bianca. Balqis terkekeh karena melihat ekspresi takut dari kakaknya itu.

“Gue gak bakal bilang ke ayah,, tapi Lo harus beliin gue Seblak” ujar Balqis.

“Iya-iya, tapi jangan kasih tau ayah yah” ujar Bianca. Balqis memilih berjalan menuju kamar mandi miliknya, sedangkan Bianca membaringkan tubuhnya di kasur milik Balqis. Kalian pasti heran kenapa mereka bisa akur bukan? Alasannya karena Balqis memilih melupakan kejadian di masa lalu dan membuka lembaran hidup barunya itu. 

“Qis Lo jadian sama si Reindra?” tanya Bianca curiga.

Lihat selengkapnya