Rasanya dunikau hancur, tanpa seorang pun dapat menolong.
Rasaku tidak pernah pudar, tapi ingatanku tentang mu sungguh menyakitkan.
Akhirnya aku memutuskan melupakan dengan cara menjalani kehidupan yang baik, aku tahu hidup ini tidaklah mudah, apalagi setelah apa yang terjadi kepadaku.
Aku bahkan lupa jika memiliki Tuhan dan kepercayaan dalam hidupku.
Tapi, satu hal yang pasti aku pasti akan merindukanmu.
Di sebuah rumah sakit terdengar tangisan pilu dari orang-orang yang menunggu dengan tangan dan jantung berdetak begitu cepat. Seorang pria berjas putih dengan stetoskop di lehernya keluar dari ruangan dan beberapa staf juga perawat lain, mendatangi orang-orang yang duduk di kursi tunggu dengan cemas dan was-was. Semua orang tampak berdiri dengan pandangan berbeda kepada satu orang yang baru saja keluar dari ruangan keramat bagi sebagian orang.