Kisah Cintaku : Terjebak dalam Cinta

Rigwaldy SInaga
Chapter #3

#3 Keajaiban yang Spesial

Di kampus tempatku menimba ilmu selalu mengadakan kuliah umum seperti seminar setiap tahunnya dengan menghadirkan tokoh-tokoh nasional ataupun pejabat pemerintahan. Kali ini akan menghadirkan seorang menteri dari ibu kota sebagai pembicara. Karena ini suatu kesempatan yang langka maka pihak kampus mewajibkan semua mahasiswa untuk menghadirinya. Karena memang aula kampus tidak cukup untuk menampung semua mahasiswa maka itu akan diadakan di sebuah hall di kota Medan. Oh iya.. aku kuliah di salah satu Amik swasta di kota Medan sehingga mahasiswanya tidak terlalu banyak seperti universitas lainnya sehingga di hall itu sudah cukup untuk menampung semua mahasiswa.

 Karena diwajibkan bagi semua mahasiswa untuk ikut serta maka Ecca pun pasti ikut hadir. Aku rindu kepadanya, sudah lama aku tidak bertemu dengan dia dan aku rindu mendengar suaranya. Rasa bersalah muncul di benakku karena menduakan dia dan untuk sekedar berkomunikasipun tidak pernah lagi karena hatiku sudah dicuri oleh Indah. Akupun berencana menemuinya untuk melepas rasa rindu ini tetapi aku bersama dengan para sahabatku dan si Indah, sepertinya sulit untuk bertemu dengan Ecca.

Selama kuliah umum berlangsung aku belum melihat dia dan mataku hanya fokus mencari keberadaannya di antara keramaian itu. Aku tidak terlalu peduli lagi tentang materi apa yang sedang dibicarakan oleh pembicara di depan itu. Barulah kemudian setelah kuliah umumnya selesai dengan sengaja aku memisahkan diri dari sahabatku untuk mencari Ecca. Aku melihat dia di area parkiran yang mungkin sudah bersiap untuk pulang.

 “ Hai.. apa kabar ? ” Aku menyapa dia yang sedikit kaget melihatku tiba-tiba muncul di hadapannya.

 “ Baik.. kalau kamu ? ” Tidak ada lagi senyuman yang biasa aku lihat dari bibirnya.

 “ Baik juga. ” Aku begitu kaku dan gugup, pertemuan kali ini terasa begitu aneh dan canggung dan sepertinya dia juga merasakannya.

 “ Sudah lama ya.. ” Ucapku untuk menghilangkan kekakuan ini.

 “ Iya, sudah lama. ” Sorot matanya menggambarkan kesedihan saat menatapku dan jujur saja akupun merasa sedih saat itu. Memang hubungan kami tidak ada masalah besar yang membuat kami harus seperti ini. Hanya karena aku butuh perhatian lebih sehingga aku selingkuh dari dia. Sesungguhnya baik aku maupun dia tidak pernah ada yang mengatakan hubungan kami berakhir. Aku sungguh merasa bersalah saat berdiri di hadapannya.

 “ Pacar kamu datang... ” Ucapnnya tiba-tiba.

 “ Pacar siapa ? ” Ternyata Indah dan Finna sudah berada di belakangku.

 “ Ayo pulang Al, yang lain sedang menunggu kamu itu. ” Fina memanggilku dan anehnya aku melihat Indah sepertinya cemburu melihatku sedang bersama dengan Ecca dan itu terlihat jelas dari raut wajahnya.

 “ Iya Finn, bentar lagi aku menyusul. ” Sahutku dan mereka pergi.

 “ Pacar kamu cemburu itu... ” Ucap Ecca dan memang sangat jelas si Indah kelihatan cemburu tetapi apa itu mungkin.

 “ Dia bukan pacarku. ”

 “ Oh... ” Dia merasa kesal melihat itu.

Lihat selengkapnya