Kisah Dalam Diam

noeeyyy
Chapter #9

Menjaga Jarak

Setelah mengungkapkan perasaannya kepada Zayn, Aira merasa terlepas dari beban yang selama ini mengikatnya. Namun, seiring berjalannya waktu, rasa takut mulai muncul kembali. Perasaan yang baru saja ia ungkapkan, yang seharusnya membawa kebahagiaan, malah memunculkan ketakutan yang semakin membebani dirinya. Aira mulai merasa bahwa kedekatan yang terjalin antara dirinya dan Zayn akan menjadi ancaman bagi kestabilannya. Semakin dekat mereka, semakin besar kemungkinan untuk terluka.

Aira mulai merasakan perasaan campur aduk yang membingungkan. Di satu sisi, ia ingin terus bersama Zayn, menikmati kebersamaan yang mereka miliki. Namun, di sisi lain, ia takut. Takut bahwa segala sesuatu yang indah ini bisa hancur begitu saja. Takut bahwa perasaannya yang mendalam kepada Zayn akan berakhir dengan kesakitan. Ia merasa bahwa menjaga jarak mungkin adalah cara terbaik untuk melindungi hatinya.

Dengan pikiran yang penuh kecemasan, Aira mulai menghindari beberapa pertemuan dengan Zayn. Ia sengaja tidak membalas pesan Zayn secepat biasanya, dan ketika Zayn mengajaknya berbicara, Aira mencari alasan untuk menghindar. Ia merasa tidak nyaman dengan perubahan dalam dirinya—kenapa ia harus menjauh dari orang yang sudah ia akui perasaannya?

Zayn, yang mulai merasa ada yang berbeda, tidak bisa memahami perubahan sikap Aira. Selama ini, ia merasa Aira adalah seseorang yang terbuka, yang mudah berbicara tentang apapun. Tetapi sekarang, Aira terlihat cemas dan tertutup. Zayn merasa bingung dan bertanya-tanya apakah ia telah melakukan sesuatu yang salah. Ia tahu bahwa Aira adalah orang yang pendiam, namun sikap Aira yang menghindar kini terasa berbeda. Ada jarak yang tak terjangkau, seolah-olah Aira membangun tembok di sekeliling dirinya.

Suatu hari, setelah kelas selesai, Zayn mencoba mencari Aira. Ia melihat Aira berjalan cepat melewatinya tanpa menyapa. Zayn menghentikan langkahnya dan memanggil nama Aira, "Aira, tunggu."

Aira terkejut, tetapi ia tetap berusaha untuk bersikap tenang. “Ada apa, Zayn?”

Lihat selengkapnya