Ketika hidup ini harus terdiri dari dua pilihan yang mana akan aku pilih ? kau lebih memilih diam atau kau memilih pergi ?
Seandainya pilihan itu ada padaku dua hal itu yang aku hindari, aku tak bisa terus berdiam diri dan juga tak bisa pergi dari masalah yang sedang aku lalui, banyak orang yang mengatakan bahwa diam itu emas, diam itu lebih baik, tapi tidak dengan ku mungkin sekali dua kali aku mengatakan hal itu benar tapi jika aku terus dalam posisi diam aku tak akan menjadi apa yang seharusnya aku gapai saat ini. Jika aku dian lagi aku mengorbankan kebahagiaan yang seharusnya aku dapat. Ternyata dian tak menjadikan aku lebih baik, melihat mereka berbahagia diatas penderitaan orang lain bukanlah tipeku sekali.
Aku akan menjelaskan bagaimana diriku. Aku dikenal dengan lirikannya yang tajam, banyak yang tak mengenalku mengatakan aku arogan, pemarah, cuek, tapi itu bukanlah aku yang sebenarnya. Kawanku pernah berkata padaku bahwa aku adalah orang yang selalu bisa diandalkan, aku orang yang cerdas dan sangat amat kreatif, aku juga sering dikatakan orang yang memiliki imajinasi tinggi. Sungguh aku tak mengerti bagaimana mereka bisa mengatakan hal seperti itu, bahkan aku tak bisa menilai diriku sendiri, cita-cita? Pun aku masih bingung aku ingin menjadi seperti apa. Aku pernah bertanya kepada beberapa temanku “menurutmu aku cocok menjadi apa?” temanku berkata “kau cocok jadi pengacara karena dilihat dari kau memberi nasehat kepadaku dan setiap kali aku ingin curhat entah mengapa semua kata-kata yang keluar dari mulutmu serasa ada benarnya”.
Menurutku aku bukanlah orang yang baik, aku pemalas, aku benci bila dibentak apalagi dipaksa, aku juga pernah mencuri, berbohong itu kejahatanku jujur aku awalnya tak ingin mebeberkan kejelekanku ini, ya tapi tak apa lebih baik aku jujur dari awal pada semua orang agar dari ceritaku ini aku bisa belajar untuk menjadi yang lebih baik dari yang terbaik.
Aku ingin menceritakan sedikit tentang kesibukanku saat ini aku sedang menyelesaikan studyku disalah satu peguruan tinggi swata diBali. Aku juga terikat dengan kegiatan organisasi kepemudaan yang aku bawa dari asal tempat aku tinggal. Aku memang memiliki jiwa sosial, aku jujur atau menyombongkan diri tapi memang benar adanya. Aku suka bergaul diberbagai kalangan seperti remaja yang butuh dukungan moral, lalu kalangan yang seumur denganku, namun yang paling asik adalah kalangan ibu-ibu mengapa? Karena mereka asik dan juga mereka baik-baik selalu memberikan nasenat baik untuk anak-anak seusia ku yang baru mengenal keseriusan didalam hubungan. Jika dikatakan aku orangnya pandai bergaul bisa jadi, aku suka dengan suasana sepi dan juga ramai, menurutku suasana sepi cocok digunakan untuk menggali beberapa kalimat bicara yang pas atau yang sering penulis katakan adalah sediri itu adalah suatu kejadian dimana inspirasi datang berramai-ramai mengisi pikiranmu, sedangkan ramai adalah ucapan selamat tinggal senja kepada orang-orang yang melepaskan keluh kesahnya terhadap kesepian yang melandanya itu menurutku tapikan beda orang beda pikiran.