kisah kami, kisah kamu?

Dingu
Chapter #2

II (BARENG AYAH)

Sejak tadi aku melihat ayah yang sibuk dengan laptop dan beberapa dokumen. Sebenarnya aku disuruh mengecek beberapa dokumen juga tapi aku selesai. Sehingga aku hanya menonton kegiatan ayah untuk sementara waktu, sebelum ayah menyuruh ku bertugas yang lain. Aku lebih diam dan memperhatikannya.

Ayah tidak bergitu terpaksa, ayah begitu baik walaupun aku adalah anak yang membuat keluarganya hampir hancur. Tapi ayah masih memberikan ku makan dan tempat tinggal, itu sudah cukup buatku cukup walaupun sebenarnya aku ingin sekali berbicara dengannya. Mengobrol selayak ayah dan anak, walaupun aku bukan anak kandungnya. Lucu bukan, di depan seperti tidak peduli tapi nyatanya peduli padaku. Sangat peduli.

"Bintang," panggil ayah dan berhasil membuat ku tersadar dari lamunanku.

"Yah ayah?"

"Bagaimana sekolah mu? Sudah persiapan untuk ujian nasional?" tanya ayah.

Aku tersenyum tipis, ini mungkin adalah hal sederhana jika diperhatikan. Tapi ini luar biasa yang aku alami, ayah begitu baik padaku dan ini adalah momen di mana pertama kali ayah menanyakan tentang sekolah dan kehidupan ku. Hal yang paling ku tunggu, makasih ayah.

"Baik ayah, lancar semua. Aku bahagia, temanku semuanya baik dan semua itu aku bahagia. Aku juga sudah siap dengan ujian nasional nanti, aku akan berusaha untuk mendapatkan nilai yang bagus dan membanggakan ayah," jawabku dengan penuh antusias yang sangat meriah.

"Itu yang saya ingin dengar. Belajar benar, jangan sampai kamu menyia-nyiakan apa yang saya kasih selama ini," ucap ayah tegas.

Mungkin kata-katanya sedikit menyakitkan, tapi terdengar tulus bila didengar. Aku tau ayah sebenarnya ingin aku melakukan terbaik untuk hidup ku dan bisa melewati semua ini demi kebaikan ku ke depannya.

"Ambilkan saya kopi, jangan terlalu manis dan jangan terlalu pahit " perintah ayah dan langsung dibalas anggukan dariku.

Aku langsung keluar dari ruangan ayah dan langsung berjalan ke kantin kantor. Aku memasuki lift dan menekan tombol 4, kantin kantor di lantai 4 sedangkan ruangan ayah di lantai 8.

Lihat selengkapnya