KISAH-KISAH SEORANG SASTRAWAN

Ranang Aji SP
Chapter #18

KISAH 18

KISAH 18

 

Akhirnya, setelah beberapa kali karyanya dimuat lagi di beberapa surat kabar lokal, kepercayaan dirinya tumbuh lebih tinggi. Namun, saat itu gelombang demonstrasi mahasiswa menentang rezim Soeharto semakin meluas. Keadaan menjadi panas dan mencekam dan membuatnya sibuk terlibat dalam arus gerakan yang menginginkan revolusi. Gerakan mahasiswa yang memiliki orientasi dan pandangan ideologi berbeda menyatu dalam satu tujuan yaitu, demi menegakkan demokrasi. Jono Winoto sendiri lebih tertarik bergabung bersama para sastrawan muda yang tergabung dalam pelbagai aliansi.

Mereka membuat pamflet puisi, repertoar perlawanan dan membaca puisi di jalan-jalan. Udin dan Gilang yang bergabung dengan Serikat Pengamen datang dengan penampilan dan pikiran semakin matang menemui Jono untuk mengajaknya ke Jakarta. Tapi Jono menolak dengan alasan dia punya tanggung jawab untuk menggalang kekuatan para seniman. Bahkan dia mengajak untuk melakukan aksi di Jogja.

“Serikat Pangamen harus tampil di sini,” kata Jono.

“Tak yakin bisa ikut semua karena banyak acara di Solo,” kata Gilang.

“Kita ke Jakarta juga diminta tampil di acara LBH,” Udin mejelaskan.

“Kapan itu?” Tanya Jono. “Kalau masih ada waktu sebaiknya tampil dulu di Jogja,” pinta Jono.

Lihat selengkapnya