Aku sangat tidak suka dengan keberadaan gudang barang di lantai dua, entah kenapa aku selalu merasa tidak enak saat aku masuk ke gudang tersebut. Tetapi, ini bukan cerita tentang gudang itu, tetapi cerita kamarku yang berada tepat di sampingnya.
Ketika aku tinggal di rumah tersebut, aku masih sekolah. Setiap pulang sekolah, aku masuk ke kamar, di ujung ekor mata sebelah kiri, aku selalu melihat sesosok perempuan tidur di kasurku. Tetapi, jika aku menengok ke arah kasur, tidak ada apa - apa. Begitu terus dan bisa dikata hampir setiap hari.
Hingga suatu hari, aku pulang sekolah dengan perasaan yang sangat capek. Begitu aku sampai rumah, aku langsung naik ke lantai dua, masuk ke kamar dan tidur dengan posisi terlentang dan aku belum mengganti seragam sekolah sama sekali.
Aku rasa aku tidak tidur terlalu lama. Paling hanya sepuluh hingga lima belas menit saja karena aku harus mengganti pakaian. Tetapi, saat aku mau bangun, badanku tidak dapat digerakkan. Aku bingung, kenapa ini? Aku berusaha, tetapi tetap tidak bisa. Lalu, di sampingku, aku melihat seseorang menahanku. Yang aku lihat hanya rambutnya yang panjang dan hidungnya yang mancung. Untuk wajah, aku tidak dapat melihatnya. Karena itu saja aku melihat dari ujung mata kananku.
Anehnya, aku melihat ia menahanku, tetapi aku tidak merasa kedua tanganku dipegang olehnya. Setelah cukup lama aku berusaha bangun, aku capek. Lalu aku berpikir seperti ini, 'Duh, nggak bisa lepas. Tidur lagi aja kali ya? Siapa tahu pas bangun udah lepas'. Dan selanjutnya, aku tidur kembali. Begitu bagun lagi, badanku sudah bisa bergerak.
Setelah kejadian tersebut, terkadang aku melihat perempuan itu berdiri di depan kamar. Memandang ke lantai satu. Bisa dikata lantai dua di rumah tersebut, bermodel seperti setengah lantai dan letaknya tepat berada di depan kamarku dan kakakku. Jadi, dari lantai dua, dapat melihat ke lantai satu.