Di beberapa chapter sebelumnya, aku pernah cerita jika keluargaku membuka toko di pusat perbelanjaan. Dulu, pusat perbelanjaan itu sangat ramai. Tetapi, sekarang sudah sepi.
Beberapa tahun aku di sana, aku sering mendengar cerita - cerita seram di pusat perbelanjaan itu. Salah satunya, perempuan penunggu toilet di lantai 2. Toilet perempuan dan janitor tempat untuk mencuci piring kotor dan kain pel, letaknya bersebelahan. Dan di sana, ada perempuan penunggu toilet. Ia terkadang di janitor, duduk - duduk di atas pipa sambil memandang orang - orang yang sedang mencuci kain pel atau peralatan makan. Terkadang pula, ia masuk ke toilet perempuan, duduk di toilet yang paling ujung.
Aku pernah melihatnya sekali. Saat itu, aku yang sedang mengantri di toilet perempuan. Kondisinya sepi, tapi semua bilik toilet penuh. Jadi aku harus mengantri. Sambil menunggu, aku menunduk. Lalu, aku melihat seseorang lewat di depanku, menggunakan pakaian putih. Saat itu, aku berpikir, 'oh, sudah ada yang keluar'. Tetapi, saat aku melihat ke arah pintu bilik, semua masih tertutup.
Loh? Perasaan tadi ada yang keluar. Kenapa semuanya masih tertutup? Setelah kupikir - pikir, ya memang aku tidak mendengar suara kunci yang terbuka dari salah satu bilik sih.. mungkin perasaanku saja? Tetapi tadi ada seperti ada yang keluar.
Aku kembali menunggu dan tidak lama, bilik yang di depanku, akhirnya terbuka. Kali ini, beneran manusia yang keluar.