Sore hari setelah pulang sekolah, aku belajar di ruang tamu. Dengan posisi telungkup di karpet, aku membaca buku pelajaran dan ada kakak perempuanku duduk di dekatku sambil membaca koran. Tidak lama, aku merasa sangat mengantuk. Aku memutuskan untuk tidur sebentar dengan buku pelajaran yang menjadi bantalku.
Setelah aku tertidur sebentar, aku terbangun. Aku melihat kakakku masih membaca koran. Saat aku mau membangunkan badanku, badanku tidak bisa sama sekali. Aku bingung. Aku berjuang berkali - kali untuk mencoba mengangkat tanganku, tetapi tidak bergeming sama sekali. Aku pikir, apa karena aku masih mimpi? Dengan perasaan takut, aku menenangkan diri dan kembali memejamkan mata dengan harapan begitu aku membuka mata, aku dapat bergerak bebas.
Kenyataannya, berbeda. Saat aku memejamkan mata, aku melihat aku sedang dalam posisi jatuh dengan kepala yang di bawah. Anehnya, aku berada seperti di lubang yang sangat besar. Gelap, tapi tidak terlalu gelap. Aku langsung kembali membuka mata. Mimpi yang menakutkan, itu pikirku. Aku kira aku sudah kembali normal. Ternyata tidak sama sekali. Aku berusaha bangun, menggerakkan tanganku, leherku, tetapi badanku tidak bergeming sedikit pun. Aku pun memutuskan untuk mengulang kembali. Aku menenangkan diri dan kembali memejamkan mata. Tetapi saat aku memejamkan mata, yang aku lihat adalah sama. Aku dalam posisi terjatuh.
Aku kembali membuka mata. Otakku berusaha mencari cara bagaimana aku dapat melepas ini? Di saat itu, aku cukup takut. Saat aku memejamkan mata, aku terjatuh ke sebuah lubang yang sangat besar. Saat aku membuka mata, badanku tidak bergerak sama sekali. Apa yang harus aku lakukan? Lalu aku memiliki ide. Aku memanggil kakakku yang duduk dekat denganku. Tapi, seberapa keras aku memanggilnya, ia tidak mendengar sama sekali. Kenapa? Padahal jarak aku dan kakak sangat dekat. Jika tanganku bisa gerak, aku bisa menjangkaunya. Lalu aku sadar sesuatu, saat aku berusaha memanggilnya tadi, bibirku tidak bergerak. Suaraku tidak keluar. Hanya suara dari pikiranku saja yang memanggilnya. Aku harus melakukan sesuatu! Lagi - lagi aku menenangkan diri. Aku berkonsentrasi untuk menggerakan mulutku, tapi itu terasa sangat berat.. aku tidak bisa. Mulutku tidak bergerak sama sekali. Mengeluarkan suara sedikitpun tidak.
Aku kecapekan. Aku takut, jika aku memejamkan mata, aku pasti akan kembali ke posisi jatuh tadi. Tapi, aku mencoba memberanikan diri untuk melihat sampai mana aku terjatuh. Jadi, aku kembali menutup mata. Kali ini goa tersebut tidak gelap polos begitu saja. Kamu tahu aurora? Ya, aurora yang merupakan fenomena alam tersebut, sekarang mengelilingiku juga dan itu berwarna ungu. Posisiku masih sama dengan kepala di bawah, aku mendengakan kepala untuk melihat dasar dari goa tersebut. Tetapi, yang aku lihat adalah sebuah monster yang sangat besar!!! Hanya kepalanya saja. Monster itu membuka mulutnya yang sangat besar dan kamu tahu yang lebih seram? Gigi!! Ya, benar. Gigi monster tersebut sangat banyak dan seperti berlapis - lapis. Bayangkan, apa yang terjadi jika aku jatuh masuk ke dalam mulut monster tersebut yang penuh dengan gigi - gigi yang besar dan runcing? Aku pun mulai tambah panik.
Aku segera membuka mataku dengan harapan hal ini akan menghentikan sementara jarak antara aku dan mulut monster tersebut. Lalu mencoba kembali menggerakkan tubuhku dengan ketakutan. Tapi hasilnya nihil. Yang ada, aku hanya kecapekan. Tapi aku tetap berusaha sekuat tenaga untuk menggerakkan badanku.
Karena saat itu aku di posisi telungkup dan menghadap ke kanan, aku hanya dapat melihat tangan kananku. Lalu, aku mencoba untuk menggerakan tangan kiriku yang berada di belakang kepalaku. Setelah susah payah aku berusaha menggerakan tanganku, lalu aku merasa tangan kiriku bebas, bisa bergerak. Aku segera menengok ke arah kiri dan yang aku lihat adalah, tanganku masih diposisinya, tidak bergerak sama sekali. Aku bingung. Dan yang aku bingung, aku bisa nengok? Aku kembali menghadap ke kanan dan berkonsentrasi, mengangkat tanganku. Setelah beberapa kali mencoba, aku merasa tanganku bebas. Tapi anehnya, dimataku, tanganku tidak bergerak sama sekali? Dan kamu tahu apa yang ada dipikiranku? Sepertinya roh ku lepas dari badannya. Aku tambah panik!! Roh lepas dari badan, bukankah namanya mati?