Kisah Pewaris Cinta dan Harta

Dinar sen
Chapter #5

Nasib Rezza


Dengan senang hati, meski sedikit canggung' Satria menerima kado dari Maya. Satria tak menyangka, Maya yang pendiam dan sangat anggun bila berjalan, bahkan cantik lebih dari Tiara, begitu perhatian.

Selama ini, Satria mengira ... Meski mengenal Maya sudah lama di kampus, Maya akan anti dengannya yang hanya anak seorang sopir.

Yang bahkan hampir satu kampus tahu' kalau ayah Satria adalah sopir pribadi ayah Dani. Kini kedatangan dan sedikit perhatian Maya' mengobati luka hati Satria yang hancur dan bahkan hampir tak berbentuk.

Satria menatap Maya, "Terimakasih, May. Aku kira kamu anti dengan ku."

Maya tersenyum sembari mengerutkan alis, "loh... Maksud kamu? Jadi selama ini kamu gak pernah negur aku di kampus, karena mengira aku malas berteman sama kamu gitu?"

"Ya... Aku kan tidak pernah dekat sama perempuan, May. Rasanya minder." Jelas Satria.

Maya berfikir, "tapi, aku lihat ... Tiara kerap dekat sama kamu? Em ... Atau dia pac---" "ah bukan, dia bukan pacarku ... Aku, ya ... Memang cuma dekat sama dia karena kenal dari SMP. Kebetulan selalu bareng ... Tapi dia sekarang pacaran sama Dani, jadi ... Aku agak jaga jarak."

Satria memotong ucapan Maya, ia tidak mau Maya mengatakan, Tiara pacarnya.

Merasa pusing, Satria memilih masuk kembali ke ruang rawat untuk beristirahat ... Di ikuti Maya' Satria merasa tidak sendiri. Tidak pernah dekat dengan Maya' dan tiba-tiba Maya mau menjenguk serta menemaninya bahkan berprilaku lebih padanya, membuat Satria bertanya tentang Maya di hati. "Maya selama ini diam, dan hanya menegurku dengan sapaan senyum, tapi dia mau kesini dan menemani ku ... Ada apa dengan Maya?"

Maya yang duduk di bangku sebelah ranjang tidur pasien' menatap Satria heran, Satria memperhatikan Maya tak berkedip membuat Maya tersenyum. "Sat, kamu baik?"

Satria terkejut, "A ... Iya baik."

Maya tersenyum menggelengkan kepala. "Kamu kenapa Satria? Kenapa lihatin aku seperti itu?" Maya bertanya heran.

Satria menggeleng kan kepala,"Enggak, May ... Heran saja sama kamu."

Mona datang, melihat Maya' Mona bertanya dengan lembut pada Satria. "Satria, ada temannya ... Siapa dia, Sat?" Ucapnya sembari memegang bahu Maya.

Maya menoleh melempar senyum, lantas menyalami Mona.

Satria menjawab, "Dia Maya, Bund. Teman kampus ... Katanya habis jenguk temannya, dia mampir ke sini, karena tahu aku di sini dari teman-teman."

Mona senang, ada yang perduli pada Satria ... Meski seorang wanita. Dengan hangat, Maya mendapat perlakuan baik dari Mona sang bunda Satria.

***

Dani merasa kesal ketika Anisa memanggilnya ke kamar. "Apa lagi, Mamah?" tanyanya dengan nada pasrah.

Anisa duduk di atas tempat tidur lantas menyuruh Dani duduk di sebelahnya. "Dani, kamu tahu Satria itu bukan orang baik, kan?"

Dani seketika menoleh. "Mengapa, Mamah bicara begitu?"

Anisa memegang tangan Dani. "Dia hanya ingin memanfaatkan tante Tania. Dia mencoba membuat Tante Tania iba dan mendapatkan perhatiannya."

Dani terdiam, memikirkan kata-kata Anisa. Apakah benar Satria seperti itu?

"Kamu masih mau menjenguk dia? Masih mau ikut dengan tante kamu?" Anisa mencoba terus membuat Dani tidak ikut dengan Tania.

Lihat selengkapnya