Kisah Pewaris Cinta dan Harta

Dinar sen
Chapter #6

Kesehatannya


Dalam lamunan, Satria berfikir apakah dirinya akan pulih seperti semula. Penyakit jantung membuatnya ingin mengakhiri hidupnya saja' namun, Satria ingat' mengakhiri hiduppun tidak akan menyelesaikan masalah, justru menambah beban orang tua.

Ya, meski orang tua yang kini' bukanlah orang tua kandungnya, namun' merekalah yang merawatnya dari bayi. Kecewa' tentu kecewa, sebab Satria merasa di bohongi ... Tidak ada kejujuran dari ayah dan bundanya tentang dirinya.

Dani membuyarkan lamunan Satria, menghibur Satria dengan senda gurau "Satria, aku datang," katanya lembut.

Satria terkejut, menatap Dani dengan heran "bukannya kamu memang sudah dari tadi di sini?"

Dani duduk di samping Satria. "Aku khawatir padamu, Satria. Aku takut kamu pergi." Guraunya

Satria menghela napas. "Aku rindu kamu, Dani. Aku merasa kesepian tanpa mu."

Mona, yang berada di sebelah mereka, menatap Rezza dengan tersenyum tawa,"lihat Yah, kelakuan mereka."

Rezza tersenyum menggelengkan kepala.

Tania dan Surya, ikut tersenyum menggelengkan kepala, merasa heran dengan kelakuan Dani juga Satria."kalian ini' bikin geli saja!" Ucap Tania

Surya menambahkan, "suka nanti repot loh!" Guraunya

Satria seketika geser, Dani dengan jailnya meraih tangan Satria lantas menciumnya.

"Dih, gila kamu!" Tolak Satria,

Dani tertawa, sementara yang lain ikut tertawa heran.

Satria tergeleng-geleng di buat Dani, suasana haru menjadi ceria, sedikit mengobati kekecewaan hati Satria.

Namun, kehawatiran Satria kembali begitu saja, ia kembali kepikiran dengan nasib pekerjaan Rezza sang ayah angkat.

"Em ... Dani. Gimana dengan pekerjaan ayahku? Mobil ayahmu rusak karena kelalaian ayah. ..."

Dani berdiri menatap Satria, suasana kembali hening, "kamu tenang saja' nanti biar aku yang bicara pada ayahku. Lagi pula ayahku sekarang kan di luar negeri dan mamahku berangkat keluar kota, sekarang."

Surya mengimbuhi, "nanti kalau ayah Dani marah dan tidak mau mempekerjakan ayah kamu, saya ada pekerjaan untuk ayah kamu. Kamu tenang saja Satria, sekarang yang penting kamu sehat, jangan pikirkan macam-macam. Besok kamu sudah boleh pulang, jangan sampai kamu drop lagi."

Satria menghela nafas, "iya pak Surya, terimakasih atas pengertiannya. Terimakasih, Dani."

Surya dan Dani mengangguk mengulas senyum.

Mona dan Rezza saling pandang mengulas senyum penuh bangga dengan sikap Satria, dan terharu dengan tanggapan Surya juga Dani.

Sementara Tania mendekat pada Satria, "Satria, saya dan suami saya' juga sudah membuat kejutan buat kamu' tapi akan kami sampaikan besok, kalau kamu sudah di rumah."

Mata berbinar, Satria penasaran, "kejutan? Kejutan apa, Bu Tania?"

Dani mengimbuhi,"alah... Besok kamu juga tahu.." godanya.

Lihat selengkapnya